Tak kalah dari negara-negara lain, Indonesia juga memiliki para ilmuwan yang mendunia lho! Bahkan tak sedikit karya-karya ilmuwan Indonesia ini yang telah diakui oleh dunia. Berikut ini ilmuwan Indonesia yang mendunia:
1. Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo
Ilmuwan yang pertama ini menemukan radar 3 dimensi yang sangat membantu dalam mengirim informasi untuk navigasi pesawat. Penemuannya ini tersebar di beberapa negara di dunia dan sering digunakan untuk memprediksi cuaca. Banyak penghargaan sudah diraihnya berkat dedikasinya di bidang antena, sensor, dan radar, di antaranya adalah Nanohana Venture Competition Award, Nanohana Competition Award hingga Chiba University President Award.
2. Mulyoto Pangestu, Ph.D
Ilmuwan yang satu ini berhasil menemukan teknik pengeringan (evaporative drying) dan penyimpanan sperma dalam suhu ruang, serta bisa disimpan selama bertahun-tahun. Penemuan ini sangat berguna bagi para ilmuwan dan dokter di negara berkembang karena selain sebagai alternatif penyimpanan dengan alat pendingin, teknik ini menggunakan bahan-bahan yang tergolong sangat murah.
3. Keni Vidilaseris Ph.D
Keni Vidilaseris, Ilmuwan Muda Indonesia yang Mendunia adalah seorang peneliti postdoc di Departemen Biokimia, Universitas Helsinki, Finlandia sejak 2014. Dengan berbagai jurnal ilmiah yang ia buat, Keni pun mendapatkan berbagai penghargaan seperti Best Poster Presentation MFPL Scientific Advisory Board Meeting 2013 di Vienna, Best Oral Presentation Award 2013, dan ASEAN – EUROPEAN Academic University Network (ASEA – UNINET) PhD Scholarship tahun 2009 hingga 2012 dari The Austrian Federal Ministry of Education, Science and Culture Through the Austrian Council for Science and Technology Development.
4. Dr. Ing Hutomo Suryo Wasisto
Ilmuwan ini telah tercatat sebagai seorang diaspora yang memperoleh gelar ilmuwan muda di bidang riset dan teknologi. Saat ini, Dr Ing Hutomo Suryo Wasisto sendiri menduduki posisi sebagai Research Group Leader yang bertanggung jawab atas Laboratory for Emerging Nanometrology (LENA) dan Institute of Semiconductor Technology (IHT) di Technische Universität Braunschweig.
5. Yanuar Nugroho Ph.D
Yanuar Nugroho dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang masuk dalam anggota The Newton Prize Kerajaan Inggris, komite yang memberikan dana hibah untuk penelitian di beberapa negara. Tugasnya adalah memberikan pertimbangan, riset apa yang bisa didanai.
Ia juga mendapatkan berbagai penghargaan di antaranya staf akademik terbaik atau Outstanding Academic of the Year 2009, Hallsworth Fellowship dalam bidang Political Economy of Innovation and Social Change 2010, dan Highly Commended Paper 2012 dari “Emerald Literati Network Excellence Awards.”
6. Mahardhika Pratama S.T.,M.Sc.,Ph.D
Ilmuwan yang satu ini berhasil menyelesaikan pendidikan S3 dan mendapat gelar doktoral saat usianya masih 26 tahun. Gelar doktoral tersebut ia dapatkan setelah menyelesaikan studi lanjutan mengenai electrical engineering di University of New South Wales, Australia di tahun 2014.
Beberapa penghargaan ilmiah pun pernah ia raih, diantaranya adalah Institution of Engineers, Singapore (IES) Prestigious Engineering Achievement Award pada 2011, UNSW High Impact Publication Award pada 2013 dan 2014, serta IEEE TFS pada 2018.
7. Dr. Yogi Ahmad Erlangga
Profesor yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat ini berhasil memecahkan rumus matematika persamaan Helmholtz. Kurang lebih 30 tahun ilmu persamaan Helmholtz sulit dipecahkan oleh pakar pengetahuan dan teknologi di dunia.
Dengan keberhasilan, Dr. Yogi Ahmad Erlangga memecahkan rumus Helmholtz, ia juga mendapatkan ucapan kehormatan dari berbagai universitas ternama dunia. Selain itu, perusahaan-perusahaan minyak dunia juga sering meminta bantuannya untuk memecahkan rumus Helmholtz.