Sosok perempuan Indonesia yang sudah mendunia diantaranya kita kenal desainer kondang Anne Avantie hingga penyanyi Agnez Mo. Kini Indonesia juga mempunyai perempuan kebanggaan di bidang pertahananan yang mendunia. Ialah Briptu Cecilia Permatasari Ritonga yang menjadi penjaga perdamaian PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), kok bisa?
Perjalanan Cecilia hingga bisa mengabdi untuk dunia atas nama Indonesia bermula saat perempuan yang akrab dipanggil Cici ini diterima di fakultas kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara) namun ia mengikuti keinginan orang tuanya menjadi polisi.
Cecilia di Tanah Air sudah memiliki karir yang cukup baik sebagai polisi wanita (polwan) di Polda Sumut bidang Reskrim sebenarnya. Namun menjadi penjaga perdamaian PBB menurutnya merupakan tantangan tersendiri. Selain itu Cecilia juga mengemukakan kepada ParaPuan alasan lainnya ia menjadi seorang peace keeper.
Ingin Tunjukkan Perempuan Punya Peran Sama dengan Lelaki
Menurutnya peace keeper perempuan masih tergolong rendah. Dengan terpilihnya ia menjadi peace keeper perempuan mewakili Indonesia, ia ingin menunjukkan bahwa seorang polwan juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan polisi yang laki-laki.
“Saya sangat bangga bisa berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan menyelesaikan konflik sebagai personel Blue Helmet, terutama ketika saya melihat perempuan memainkan peran di lapangan yang tidak kalah pentingnya dengan rekan laki-laki mereka,” ungkap Cecilia.
Calon Peacekeeper Harus Melewati Serangkaian Seleksi
Untuk bertugas di bawah helm biru, Cecilia bercerita ada beberapa seleksi yang harus dilalui. Ada seleksi kemampuan fisik, kemampuan bahasa inggris, IT, tes menembak, psikotes dan tes bahasa termasuk bahasa di mana mereka akan ditempatkan di daerah misi. Selesai melalui tahapan tahapan seleksi ini, yang terpilih akan menjalani pelatihan selama 6 bulan di Jakarta.
Perjuangan tidak hanya sampai disitu. Untuk bisa mendapatkan baret UN, Cici bercerita bahwa peserta harus menjalankan jalan juang sejauh 30 km. untuk mempersiapkan calon penjaga perdamaian dalam setiap kemungkinan yang terjadi di daerah misi.
Kini tepatnya Cecilia bertugas sebagai Sersan Taktis Pasukan Pertama di Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Afrika Tengah (MINUSCA).
Tugas Sebagai Penjaga Perdamaian PBB
Tugas yang diemban Briptu Cecilia sebagai penjaga perdamaian di PBB selain menjaga daerah misi juga memberikan pertolongan kepada warga yang misalnya mengalami kecelakaan motor, mengajarkan penduduk terutama wanita dan anak-anak ilmu pendidikan hingga bela diri.
Dengan hadirnya peace keeper perempuan, kelompok rentan atau penyintas perempuan yang berada daerah misi juga merasa lebih aman secara emosional untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.