Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya membuat jaket pelacak yang bernama SACKER untuk para pendaki gunung. Berkat penemuannya ini mereka berhasil medali perak di ajang internasional.
Kelima mahasiswa tersebut terdiri dari Talia Kamil (mahasiswa Jurusan Teknik Mesin/selaku ketua tim), Cindi Dwi Pramudita (mahasiswa Jurusan Teknik Informatika), Rafif Fernanda (mahasiswa Jurusan Teknik Elektro), Jauhari Azhar (mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi), dan Raditya Rafie Johari (mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis).
SACKER diambil dari singkatan Smart Jacket Hor Hiker. Mereka mengaku membuat jaket pelacak ini karena melihat banyak para pendaki gunung yang hilang kontak, tersesat, bahkan hingga ditemukan meninggal dunia.
Oleh karena itu, Talia kamil selaku ketua tim menjelaskan SACKER adalah jaket yang di dalamnya dilengkapi dengan elemen Global positioning System (GPS) dan pulse sensor yang berguna untuk mendeteksi lokasi dan keadaan para pendaki.
“Kedua komponen tersebut kami pilih dengan tujuan meminimalisir waktu pencarian jika terjadi kasus hilangnya pendaki,” tutur Talia.
Ia juga menerangkan jika cara kerja elemen pulse sensor ini untuk mengetahui sensorik detak jantung pendaki yang dihubungkan dengan lampu indikator.
“Lampu akan menyala jika detak jantung sang pendaki di atas 90 bpm,” tambahnya.
Jika lampu indikator telah menyala, maka akan mudah untuk melakukan pencarian para pendaki yang hilang atau tersesat di malam hari. Nantinya, lanjut Talia, data lokasi dan kondisi para pendaki akan dikirim melalui modul komunikasi serial HC-12 yang akan ditampilkan di monitor pos registrasi.
Sebelumnya pun pernah ada yang membuat ide yang serupa terkait alat pencarian pendaki yang di antaranya adalah pelampung dan sarung tangan pelacak lokasi. Namun, menurut Talia, yang membedakan dengan penemuan yang sebelumnya ini adalah inovasi yang dibangun oleh dirinya dan teman-temannya yang dilengkapi dengan GPS dan pulse sensor yang dikemas dalam bentuk jaket.
Berkat ide dan penemuannya ini, mereka berhasil meraih medali perak dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021.
Dengan mengangkat tajuk SACKER (Smart Jacket for Hiker): GPS and Pulse Sensor – based Smart Jacket to Monitoring Track and Condition of Hiker, mereka berhasil menuntaskan sebuah penelitian yang cemerlang dalam waktu dua bulan. Tak lupa, penelitian ini bisa sukses berkat bimbingan dosen mereka dari Teknik Mesin ITS Ari Kurniaan Saputra STMT.
Tidak hanya puas akan hasil penemuannya, kelima mahasiswa berbakat itu juga banyak menerima komentar positif dari para juri hingga menawarkan bantuan demi merealisasikan alat tersebut untuk kedepannya.
“Menurut mereka, inovasi kami cukup menarik dan dapat direalisasikan meski membutuhkan biaya tambahan untuk memperluas range dari modul transceiver pada alat,” kata mahasiswa angkatan 2019 tersebut.
Walaupun bentuk penelitian yang mereka lakukan masih dalam bentuk tulisan, Talia berharap agar idenya ini dapat segera diwujudkan dan dikembangkan.
“Selain itu, kami juga berharap agar SACKER dapat terealisasikan dan diterima oleh banyak orang,” tutupnya.