Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) membuat skincare dari ekstrak biji dan kulit kayu nangka. Buah nangka yang salah satunya penghasil sumber vitamin, mineral, dan serat ini memiliki banyak manfaat terutama untuk kecantikan kulit.
Tim yang tergabung dalam pembuatan skincare ini terdiri dari lima orang mahasiswa, antara lain Bulan Rhea Kaulika Hadinar Putri sebagai ketua tim. Selanjutnya ada Vika Diajeng Rizki Maulida, Cica Maryuni Budiastuti, Syifani Arihatu Jasmine, dan Shila Shavira Salsabila.
Bulan selaku ketua tim mengatakan inovasinya bersama dengan tim tentang skincare biji nangka ini terinspirasi dari produk PKM sebelumnya, yakni Djengkolic yang merupakan skincare berbahan dasar jengkol.
Setelahnya mereka pun mencari tahu informasi lainnya mengenai bahan-bahan lokal yang masih jarang dimanfaatkan sebagai produk perawatan kulit.
Tak hanya itu, Bulan juga menilai, bahan produksi skincare lokal di Indonesia mudah didapatkan. Tentunya hal tersebut menjadi peluang yang sangat baik untuk membuat produk lokal dalam negeri yang berkualitas.
“Dari beberapa jurnal literatur bahwa ekstrak biji dan kulit kayu nangka mempunyai manfaat untuk mencerahkan dan anti-aging,” ujarnya.
Selanjutnya, Bulan juga menjelaskan beberapa manfaat yang terkandung dari kulit dan biji nangka, yaitu seponin berfungsi untuk mencegah penuaan dini (anti-aging) dan mengecilkan pori-pori wajah serta menghaluskan kulit.
Selain itu, ada tanin yang berfungsi sebagai antioksidan dan bakteri serta flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan pula. Juga, dalam kandungan biji dan kulit nangka mengandung vitamin C yang berkhasiat membantu mencerahkan kulit.
Dari kedua elemen tersebut, skincare yang dikerjakan oleh Bulan dan tim berupa perawatan wajah 2-in-1, yaitu facial wash dan facial exfoliating. Produk yang diciptakannya ini bernama Nawash.
Lihat postingan ini di Instagram
Atas inovasi, kelima mahasiswa Jurusan Farmasi Unair berhasil lolos pada tahap Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Kemendikbud-Ristek RI tahun 2021.
Kini, Nawash telah bermitra dengan pemasok bahan baku untuk pembuatan skincare dan baru saja selesai mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Sementara, mengenai legalitasnya sedang diproses dengan melakukan pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selanjutnya mereka berencana mengurus ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Semoga semakin banyak yang memakai produk dalam negeri sehingga dapat berdampak pada kemajuan ekonomi Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki pemuda-pemudi yang banyak ide. Tentunya produk yang dihasilkan juga beragam,” tutur Bulan.
Perlu diketahui pula, skincare yang dibuat oleh Bulan dan tim ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Apabila yang berukuran travel size dengan berat 15 gram Hanya merogoh kocek Rp10 ribu, sedangkan yang berukuran normal dengan memiliki berat 50 gram dibandrol dengan harga cukup Rp30 ribu.