Setelah mengajak musisi rap asal Jakarta, Tuan Tigabelas untuk berkontribusi memberikan sejumlah buku dan sepatu laik pakai kepada dua yayasan peduli anak-anak kurang mampu di Jakarta yakni, Bingkai Jalanan dan Sekolah SAAJA beberapa waktu lalu (5/7/2021). Sampaijauh.com bersama Isser ‘Whitey’ James kembali melanjutkan gerakan “1000 Sepatu Alas Tempuh” di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pada destinasi kedua gerakan “1000 Sepatu Alas Tempuh” kali ini, Sampaijauh.com dan Isser ‘Whitey’ James mengajak salah satu influencer lainnya, yakni Ferry Rusli (@ferryrusly) untuk membagikan sepatu dan buku-buku inspiratif di beberapa lokasi pulau Lombok.
Destinasi pertama, Isser James bersama Ferry Rusli mengunjungi salah satu desa kreatif yang berada di Rembitan, Lombok, Nusa Tenggara Barat bernama Dusun Sasak Sade. Di tempat ini, mereka mencoba mengetahui, mata pencaharian sehari-hari penduduk setempat hingga adat istiadat dan budaya suku Sasak yang masih dijaga hingga saat ini.
Salah satu warga yang dihormati di Dusun Sasak Sade menjelaskan, jika Suku Sasak memiliki kreativitas dalam hal tenun menenun yang dikenal dengan nama Beberut. Tidak hanya itu saja, pada destinasi kedua gerakan 1000 Sepatu ini, tim Sampaijauh.com, Isser James dan Ferry Rusli diperlihatkan tradisi melulut atau membalur lantai rumah dengan menggunakan kotoran sapi.
Di Dusun Sasak Sade ini, mereka juga disuguhkan salah satu tarian khas Lombok bernama Peresean, atau tarian pemanggil hujan di musim kemarau. Pada tarian ini, dua lelaki petarung (pepadu) bersenjatakan tongkat rotan dan perisai kulit yang terbuat dari kulit kerbau, saling bertarung diiringi musik dan wasit yang disebut pakembar.
Usai disambut dengan berbagai macam tradisi di Dusun Sasak Sade, Isser James bersama Ferry Rusli membagikan buku dan sepatu ‘Alas Tempuh’ untuk warga setempat khususnya anak-anak.
Selanjutnya, petualangan tim 1000 Sepatu pun berlanjut ke salah satu destinasi unik lainnya di timur kota Mataram bernama Mayura Water Palace atau Istana Air yang dibangun oleh Anak Agung Gede Ngurah Karangasem di tahun 1866.
Di tempat ini, tim 1000 Sepatu dijelaskan oleh pengelola setempat mengenai sejarah serta fungsi dari Mayura Water Palace di masa sekarang. Tidak sampai di situ saja, perjalanan kedua kali ini bisa dibilang cukup random, pasalnya setelah berkunjung tempat utama, rombongan “1000 Sepatu Alas Tempuh” kembali memberikan buku-buku dan sepatu kepada warga kurang mampu di berbagai tempat Pulau Lombok.
“Kebetulan saya buat sepatu ini untuk dibagikan ke teman-teman sekalian. Jadi, terima kasih semuanya, silahkan diterima. Kenapa saya datang jauh-jauh membuat sepatu dan bagi-bagi sepatu ini, karena sepatu merupakan lambang sebuah harapan. Dan saya berharap teman-teman menjadi luar biasa, terima kasih buat teman-teman semua,” ujar Isser James saat mengunjungi satu perkampungan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Di kesempatan kali ini pula, Ferry Rusli yang dikenal sebagai cinematografer profesional dan influencer ini menceritakan perjalanan dan pengalaman-nya saat dilibatkan serta berkontribusi di program gerakan ‘1000 Sepatu Alas Tempuh’.
Cinematografer profesional asal Jakarta ini menceritakan dia sangat terenyuh ketika melihat ekspresi warga kurang mampu di Lombok, Nusa Tenggara Barat saat diberikan sepatu ‘Alas Tempuh’ ini.
“Kesan pesan gua yang pasti cukup senang. Apalagi ketika pas membagikan sepatu dan dia [penerima sepatu] sangat appreciate. Gue ingat ketika bapak penjual cilok ditawari sepatu oleh Isser. Respon dia [bapak penjual cilok] pas dikasih sepatu terlihat happy,” cerita Ferry Rusli.
Dalam eksplorasi kali ini, Ferry juga merasa cukup senang bisa dilibatkan dalam program ini.
“Dan satu lagi waktu kita [rombongan pisah], gue ketemu satu petani kedelai, gue tawari sepatu dan dia bilang ‘Saya tidak ada uangnya, pak’. Padahal gue cuma kasih buat dia dan juga anaknya. Hal itu bikin gue lucu aja,” tambahnya.
Sedikit cerita, daerah di Pulau Lombok sendiri memiliki mayoritas masyarakat yang kurang mampu, ditambah di tempat ini tim Sampaijauh.com juga merasakan sulitnya mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi.
Lalu, seperti apa perjalanan lengkapnya? Langsung saja simak dan tonton videonya di channel YouTube Sampaijauhcom.