Semakin berkembangnya zaman, makin banyak pula film animasi hasil produksi dari hasil karya anak bangsa. Saat ini para pelajar SMK pun sudah bisa membuat film animasi. Bahkan hingga mendapatkan penghargaan internasional.
Salah satunya film animasi karya para pelajar Jurusan Animasi di SMK Umar Raden Said (SMK RUS) di Kudus, Jawa Tengah yang berjudul “Unstring Your Heart”. Tak tanggung-tanggung film animasi tersebut bahkan telah meraih prestasinya dengan mendapatkan berbagai penghargaan baik di dalam negeri maupun internasional.
Sejumlah penghargaan yang telah diperoleh dari film “Unstring Your Heart” ini, antara lain HelloFest 2019, The 20th Kansas International Film Festival 2020, Canverra Short Film Festival 2020, Canverra Short Film Festival 2019, dan Pune Short Film Festival 2019.
Rata-rata para pelajar yang ikut andil dalam produksi film animasi ini berusia 15-17 tahun. Meskipun usia mereka yang masih sangat muda, tetapi berhasil membuktikan dengan membuat karya film luar biasa yang mampu bersaing di dunia perfilman animasi.
Film ini berdurasi 8 menit 10 detik. Proses untuk mengerjakan Meskipun diproduksi pada 2018 lalu, film “Unstring Your Heart” ini berhasil rampung dalam waktu sembilan bulan.
Selama prosesnya, para pelajar SMK RUS yang terlibat dalam produksi film lebih memfokuskan kepada kemampuan imajinasi dan kreativitas mereka sebagai pembelajar aktif yang merdeka.
Kepala Sekolah SMK Raden Umar Said Fariddudin pun mengaku bangga atas karya yang dihasilkan dari anak muridnya. Ia pun juga mengatakan sebenarnya tidak menargetkan anak muridnya untuk menang dalam kompetisi atau lomba bahkan hingga tingkat internasional.
“Proses pendidikan kami memang menuntut anak didik menghasilkan karya yang berbeda,” ujarnya.
Cerita yang Menyentuh Hati Para Penontonnya
Film Animasi “Unstring Your Heart” bercerita tentang dua pemain boneka tali (marionette) yang bernama Moes dan Meily. Di dalam cerita tersebut Moes ditemani dengan Djoem boneka talinya, sedangkan Meily bersama Rierie.
Moes pun kesal karena area manggung yang biasa dipakai untuk ia manggung disinggahi Meily. Akibat adanya rasa kesal, Moes memiliki upaya yang jahat agar bisa mengacaukan pertunjukan Meily dan bonekanya.
Di sisi lain, cerita tersebut mengambil latar belakang Kota Semarang pada tahun 1930-an. Uniknya, dalam latar tersebut terdapat sebuah bangunan bersejarah, yaitu Lawang Sewu.
Dikarenakan cerita tersebut mengambil latar saat zaman kolonial, maka para tokoh yang muncul pun berpakaian sesuai dengan zaman tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah tokoh wanita dalam cerita tersebut menggunakan pakaian dengan motif batik khas Semarang.
Selain itu, film animasi tersebut dikemas dengan cerita yang dapat menyentuh hati para penontonnya. Ditambah adanya iringan musik sebagai suara latar yang merepresentasikan Indonesia tempo dulu yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal kepada para pencinta tayangan anime di seluruh dunia.
Kini, jika Anda penasaran dengan film animasi “Unstring Your Heart” dapat ditonton di channel youtube official RUS Animation Studio.