Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) baru-baru ini mengamati kondisi Bumi. Dalam pembukaan COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6 November 2022, WMO menjelaskan jika diprediksi Bumi mengalami rekor terpanas dalam 8 tahun terakhir.
Hal ini bisa dilihat dari kenaikan permukaan laut, pencairan gletser, hujan deras, gelombang panas dan bencana mematikan yang akibatnya meningkat dengan cepat. Atas catatan dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memberikan peringatan untuk warga dunia agar segera bertindak.
“Saat COP27 berlangsung, planet kita mengirimkan sinyal bahaya,” kata Sekjen PBB, Antonio Guterres, seperti dikutip CNN Indonesia pada Jumat (11/11/2022).
Akibat dari rekor terpanas Bumi selama 8 tahun terakhir pun mengakibatkan gelombang panas menjadi lebih parah dan lebih mengancam, terutama bagi masyarakat rentan. Pada pembukaan COP27 tahun ini, kurang lebih 200 negara berkumpul di Mesir untuk menetapkan pandangan mereka mengenai kenaikan suhu yang terjadi di Bumi.
Diketahui, saat ini Bumi telah menghangat lebih dari 1,1 derajat Celcius sejak akhir abad ke-19, dengan kira-kira setengah dari peningkatan itu terjadi dalam 30 tahun terakhir. Pada 2022 ini, diperkirakan akan menjadi tahun terpanas kelima atau keenam yang pernah tercatat, meskipun ada dampak La Nina sejak 2020 lalu.
Selain itu, laporan WMO secara keseluruhan menyebut 55 persen permukaan laut mengalami setidaknya satu gelombang panas laut pada 2022, yang didorong oleh pencairan lapisan es dan gletser.
Laju kenaikan permukaan laut pun tercatat meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Tentu saja ini dapat mengancam puluhan juta masyarakat yang berada dan tinggal di daerah pesisir dataran rendah.
Sekjen PBB, Antonio Guterres juga menyebut seluruh masyarakat dunia harus dilindungi dari berbagai risiko bahaya terkait iklim.
“Orang dan komunitas di mana pun harus dilindungi dari risiko darurat iklim yang segera dan terus meningkat. Itulah sebabnya kami mendorong keras untuk sistem peringatan dini universal dalam lima tahun,” tambah Antonio Guterres.
Semoga Bumi kita baik-baik saja, ya, Sobat.