Lagi-lagi mahasiswa Indonesia kembali dengan inovasi cemerlangnya, nih, Sob. Kali ini datang dari sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berhasil kembangkan sepeda listrik bertenaga surya.
Sekelompok mahasiswa inovatif yang kembangkan sepeda listrik bertenaga surya ini berjumlah 9 orang, salah satunya bernama Billy Eldon Fachrudin. Kabarnya sepeda listrik satu ini diproyeksi jadi kendaraan masa depan yang hemat energi dan ramah lingkungan, loh!
Sebenarnya sepeda listrik satu ini merupakan konsep dasar dari para seniornya. Namun, Brilly beserta rekan satu timnya mampu menyempurnakan konsep tersebut. Nggak tanggung-tanggung bahkan kendaraan ciptaannya ini hingga dinilai memuaskan.
“Jika angkatan sebelumnya belum berhasil menstabilkan daya yang masuk, alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan masalah permasalahan tersebut,” ujar Brilly dalam rilisannya sebagaimana dikutip laman resmi Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa, (24/1).
Pada kesempatan ini Brilly juga menjelaskan cara kerja sepeda tenaga surya hasil ciptaannya bersama tim. Ia menuturkan bahwa energi dari cahaya matahari yang masuk ke panel akan langsung terhubung pada aki, kemudian ke mesin, dan selanjutnya menuju kontroler yang menghubungkan antara dinamo dengan setelan gas.
“Dari cahaya matahari disambungkan ke kontroler untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanri masuk ke mesin lagi di kontroler. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya stabil,” jelas Billy.
Menariknya dari sepeda buatan para mahasiswa UMM adalah ternyata aliran listriknya bukan hanya sekadar menghasilkan arus untuk mendorong sepeda untuk berjalan, melainkan juga bisa berfungsi untuk menyalakan lampu sepeda. Wah, keren banget Sob!
Nggak cuma sampai di sana saja, nih, Sob. Brilly dan tim juga memperhatikan hal-hal detail dari sepeda tersebut. Salah satunya mengubah tempat letak pedal. Jadi, awalnya pedal sepeda listrik ini berada di roda belakang, namun hal ini diubah posisinya oleh Brilly menjadi berada di depan. Tujuannya agar sepeda ini bisa berjalan sebagaimana mestinya dan juga supaya mesin jadi nggak gampang rusak.
“Manfaatnya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, penghematan listrik dan pemanfaatan energi matahari. Penggunaan jangka panjang juga lebih efisien, terutama penggunaan jarak tempuh dekat,” katanya.
Setelah sepeda tersebut rampung, Billy dan timnya langsung mengeksekusi uji coba pada malam hari, tepat tidak ada cahaya matahari atau arus yang masuk. Pada percobaan ini mereka mengandalkan energi cahaya matahari yang sebelumnya disimpan terlebih dahulu di siang hari sampai penuh.
Untungnya, uji coba yang dilakukan oleh Brilly dan tim berhasil. Sepeda listrik bertenaga surya ini mampu melaju pada malam hari hingga sejauh 12 km. Di mana jaraknya terhitung mulai dari Sawojajar ke Kampus III UMM di Jalan Raya Tlogo Mas. Dari perjalanan ini menghabiskan tiga bar daya dari total 5 bar yang tersedia secara keseluruhan.
Nah, dari inovasinya ini Brilly berharap jadi salah satu bentuk upaya dalam menjaga bumi dari polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Ke depannya ia juga mengharapkan karya inovasinya ini bisa digunakan secara universal. Mereka juga telah berencana akan terus mengembangkan produk agar mesin yang digunakan tersebut dapat diaplikasikan pada sepeda lain.
Di sisi lain, Kepala Laboratorium Teknik Industri UMM, Rahmat Wisnu Wardana mengutarakan, ternyata ide sepeda listrik yang diangkat oleh kelompok Brilly dapat menarik perhatian daripada produk yang lain pada ajang Product Development Exhibition 2023.
“Kelompok ini juga sudah melakukan uji ocba dari Sawojajar ke UMM kampus III tanpa mengayuh sama sekali. Itu satu hal yang keren. Apalagi, pada umumnya sepeda listrik beroperasi dengan menggunakan pengecasan yang dilakukan langsung dengan menghubungkan pada daya, sedangkan karya ini menggunakan tenaga surya,” pungkas Rahmat.
Sepeda listrik buatan anak bangsa emang keren abis! Inovasinya ciamik. Semoga ke depannya sepeda ini bisa dikembangkan secara masif, ya, Sob.