Sobat SJ pernah nonton film Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004)? Kalau sudah pernah, pasti kamu sepakat kalau film tersebut mengenalkan kamu pada konsep penghapusan memori yang dialami oleh seseorang. Namun, apa jadinya jika kenangan buruk di otak bisa kita hapus layaknya di film tersebut?
Jawabannya bisa dan memungkinkan! Beberapa peneliti menemukan bahwa ingatan kita tidak benar-benar permanen alias kita bisa menghapus kenangan buruk di otak, Sob. Lantas, caranya bagaimana?
Para ilmuwan menemukan bahan kimia tertentu yang memiliki kemampuan untuk menghapus ingatan serta menciptakan kembali. Malah, bahan kimia tersebut diklaim bisa menulis ulang stres atau ketakutan yang membentuk ingatan, loh!
Zat kimia tersebut tengah diuji lebih lanjut oleh ilmuwan. Karena terbukti bahwa pengalaman traumatis dapat mengubah bentuk kehidupan seseorang serta mengubah persepsi individu terhadap kehidupan. Melalui penelitian ini, para ilmuwan berharap bisa menjadikan hasilnya sebagai perawatan bagi pejuang gangguan stres pasca-trauma (PTSD) atau menderita kecanduan.
Selain itu, peneliti dari Universitas Cambridge juga tengah mengembangkan ‘protein’ yang berguna untuk menghapus kenangan buruk di otak. Nah, protein ini kemudian diuji coba pada tikus. Dilansir The Telegraph, ketika protein tersebut terkena efek obat yang mampu menghambat reseptor beta di detak jantung dan pembuluh darah (propranolol), hasilnya mampu mengubah memori dalam otak! Namun belum diketahui, sih, bagaimana protein tersebut dapat diinjeksi ke tubuh manusia dengan aman serta bagaimana dampak berkelanjutannya.
Selain peneliti dari Universitas Cambridge, ilmuwan dari Institut Teknologi Massachusetts juga menemukan sebuah gen yang diberi nama Tet1, yang mana mampu memfasilitasi proses penghapusan memori manusia.
Para ilmuwan kemudian menguji coba tikus untuk membuktikan teori tersebut. Caranya, seekor tikus ditempatkan dalam kandang diberi sengatan listrik. Sekali, tikus itu memelajari kalau kandang tersebut ngeri, lalu mereka ditempatkan dalam kandang serupa tapi nggak ada listrik.
Ajaibnya, tikus dengan gen Tet1 tidak lagi takut pada kandang yang menyakitinya ketika memori baru dibentuk dengan memberinya kandang tanpa listrik. Sedangkan tikus tanpa gen Tet1 takut pada kandang yang sama meski nggak ada listriknya.
Ilmuwan kemudian menyimpulkan bahwa gen tersebut mampu digunakan untuk menghapus kenangan buruk. Canggih banget, nggak, sih?
Lalu, apa sebenarnya kegunaan dari studi atas teknologi menghapus kenangan buruk di otak ini, Sob? Masa iya ilmuwan susah payah untuk jungkir balik melakukan penelitian hanya untuk menghapus sebuah kenangan. Namun, jika memang teknologi ini bisa diinjeksikan ke tubuh manusia, akan ada banyak orang yang mendapatkan manfaat, loh, Sob!
Dampak positif tersebut akan kentara terasa bagi pengidap PTSD, demensia, alzheimer, dan trauma emosional. Sayangnya, tim penelitian masih belum melakukan proses peer review ataupun merilis hasil penelitian mereka lebih lanjut.
Jika memang benar-benar ada teknologi untuk hapus kenangan buruk di otak, semoga banyak orang yang mendapatkan manfaat positif serta digunakan dengan bijak, ya, Sob. Kalau kamu mau menghapus memori akan mantan-mantanmu, ada baiknya Sobat bisa menjajal teknologi satu ini. Upps! #peace.