Apa jadinya jika Anda menjadi seorang guru honorer dan ditempatkan di salah satu pelosok desa di Wamena, Papua? Mungkin Anda akan mencari pekerjaan lain yang letak agak ke tengah kota. Tapi tidak dengan seorang guru honorer bernama Pak Sulaiman.
Ya, Pak Sulaiman adalah seorang guru honorer sekaligus pendeta di Desa Wamerek, yang berada di pedalaman pegunungan tengah Lembah Baliem, Wamena, Papua. Kisahnya pada pertengahan Januari 2021 lalu sempat viral oleh pemilik akun Twitter Daniel Leonard Sinaga.
Pak Sulaiman adalah guru honorer dan pendeta di Desa Wamerek, nun jauh di pedalaman pegunungan tengah, Lembah Baliem, Wamena.
[Cerita dari surga kecil yang jatuh ke bumi] pic.twitter.com/FQmQD5MJiX
— Daniel Leonard Sinaga (@daniellsinaga) January 10, 2021
Menurut cerita, untuk mengajar ke Desa Wamerek, ia harus menempuh perjalanan 5 jam dengan berjalan kaki dari titik terakhir kendaraan yang bisa dilalui. Selain itu, pengajar yang telah puluhan tahun belum diangkat sebagai guru tetap atau PNS ini tidak pernah mengeluh ketika harus mulai mengajar.
Bisa dibilang, perjuangannya untuk mencerdaskan siswa-siswi di Desa Wamerek melebihi kinerja guru-guru PNS dan kepala sekolah yang datang sebulan sekali atau di awal bulan dan saat ujian.
“Beliau satu-satunya orang di kampungnya yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga sarjana, berkat dukungan misionaris dan tekad kuat mendidik anak-anak Lembah Baliem agar bisa setara dengan anak-anak daerah lain yang lebih maju,” tulis Daniel Leonard Sinaga pada akun resminya.
Untuk gajinya pun, Sulaiman menilai cukup untuk kebutuhan rumah tangganya. Lebih hebatnya lagi ia menilai guru honorer adalah bentuk pelayanannya terhadap Tuhan, sebagaimana beliau memimpin jemaatnya di setiap ibadah hari Minggu.
Cerita nyata guru honorer dari pedalaman tengah, Lembah Baliem, Wamena yang viral ini membuat banyak netizen di Indonesia terharu. Mereka pun mendoakan Guru Sulaiman tetap sehat dan diangkat menjadi guru PNS.