Indonesia memang gudangnya kebudayaan lokal. Nggak hanya berkaitan dengan kesenian, keunikan kebudayaan Indonesia juga terlihat kuliner cemilan khas suku Dayak, tepatnya ada di Kapuas, Kalimantan Tengah, yang diyakini bisa bikin awet muda. Yuk, Sob, kenalan dengan keripik kelakai.
Keripik kelakai ini dibuat dari tanaman kelakai, tumbuhan paku yang memiliki tinggi sekitar 10‒50 cm dan memiliki akar rimpang. Biasanya, tanaman ini tumbuh di hutan rawa-rawa. Daun kelakai yang muda berwarna merah muda dan keunguan, sedangkan ketika daun mulai tua akan berubah kecoklatan hingga menjadi hijau tua dan keras.
Kelakai yang mempunyai nama latin stenochlaena palustris dikenal mempunyai berbagai khasiat dan banyak dimanfaatkan sebagai pangan oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah. Khasiat dari tanaman kelakai dikatakan mampu meredakan diare, menambah darah, dan bahkan banyak orang suku Dayak yang meyakini bahwa mengkonsumsi kelakai bisa menjadikan tubuh awet muda.
Nggak hanya itu saja masyarakat di sana juga mengatakan bahwa kelakai bermanfaat untuk memperbanyak dan memperlancar air susu, tetapi tumbuhan ini sebaiknya dimakan dengan tidak terlalu berlebihan.
Tanaman kelakai ini nggak susah dicari, loh, Sob, kalau malas untuk mencari di habitat tumbuhannya, tanaman kelakai mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Biasanya satu ikat kelakai dijual seharga Rp1.000-2.000 saja.
Nah, salah satu olahan dari tanaman kelakai yang kerap banyak dibuat oleh masyarakat di sana ialah keripik kelakai. Cara membuat keripik kelakai sangat mudah. Pilihlah daun kelakai yang masih muda lalu dibersihkan dan dicampurkan dengan adonan yang terdiri dari campuran tepung beras, tepung tapioka, telur dan bumbu (bawang merah, bawang putih, cabe merah keriting, gula secukupnya, garam secukupnya, penyedap rasa dan merica bubuk secukupnya).
Daun kelakai yang telah dilumuri adonan lalu digoreng di atas minyak yang panas. Setelah digoreng dan tunggu kering, keripik kelakai pun siap untuk disantap. Rasanya? Perpaduan renyah dan gurih.
Mengenai olahan keripik kelakai ini banyak juga ditemukan dan dijadikan salah satu oleh-oleh dari kabupaten Kapuas dengan banderol sekitar Rp10.000-20.000. Tertarik mencobanya, Sob?