Sabtu (23/1/2021) menjadi momentum yang ditunggu-tunggu publik. Alat pendeteksi virus Covid-19 yaitu GeNose sudah mulai dipasangkan di tempat publik, tempat pertamanya berlokasi di stasiun Pasar Senen, Jakarta.
Pelaksanaan penggunaan GeNose di tempat publik tersebut disaksikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) dan Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan. Tidak hanya menyaksikan, Luhut pun turut mencoba GeNose dan hasilnya dinyatakan negatif Covid-19.
Apa itu GeNose?
GeNose merupakan alat deteksi virus Covid-19 melalui embusan napas yang dibuat oleh tim ahli gabungan Universitas Gadjah Mada UGM (UGM). Pada akhir tahun 2020, alat deteksi buatan anak bangsa ini sudah melalui tahap uji diagnostik atau uji klinis yang telah disebarkan di beberapa rumah sakit di Indonesia. Dan akhirnya, di bulan Desember 2020, GeNose mendapatkan izin edar Kemenkes.
Dilansir dalam CNN Indonesia, cara kerja dari GeNose yaitu mendeteksi udara yang diembuskan pasien ke dalam kantung khusus. Setelahnya, kantung tersebut dihubungkan ke GeNose untuk dianalisis oleh Artificial intelligence (AI). Berbicara mengenai tingkat akurasi dari GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra selaku peneliti dari UGM menjelaskan bahwa alat deteksi ini memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen.
Tingkat akurasi yang bisa dikatakan valid tersebut telah diuji di 615 sampel napas dari 83 pasien dengan status positif dan 40 pasien yang terkonfirmasi negatif Covid-19.
Dalam rilis Kemenhub, kedepannya masyarakat bisa menggunakan GeNose di tempat publik dengan merogoh kocek Rp20 ribu.
“Ke depannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di hotel, mal, di lingkungan masyarakat RT/RW. Alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20 ribu,” ungkap Luhut.
Sementara Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 menjelaskan bahwa fungsi GeNose hanya sebagai tambahan alat screening virus Covid-19.
“Perlu diingat GeNose berfungsi sebagai alat screening, tidak bisa menggantikan PCR (swab test),” ungkap Wiku pada keterangan pers di Kantor Presiden, Kamis (28/1/2021).
Kabar baiknya lagi UGM mengklaim bahwa GeNose siap diproduksi hingga 5.000 unit pada bulan Februari 2021 mendatang.