PT Pertamina (Persero) mengusulkan penghapusan bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertalite. Rencana ini merupakan bagian dari persiapan Program Langit Biru Tahap 2. Bila telah disepakati secara internal, Pertamina akan mengajukan kajian ini kepada pemerintah.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kajian itu masih sedang dibahas oleh timnya. Jika tak ada aral melintang, BBM berjenis Pertalite yang dikenal paling murah akan dihapus pada 2024.
Selanjutnya, pihaknya akan meningkatkan kadar oktan BBM subsidi pertalite dari nilai oktan (RON) 90 menjadi RON 92. Pertalite lalu dicampur dengan etanol 7 persen (E7) sehingga menjadi Pertamax Green 92.
“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Nicke dalam pernyataan pers pada Kamis (31/8/2023), seperti dikutip dari Liputan 6.
Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023), Nicke mengungkapkan tujuan program Langit Biru tahap dua selaras dengan ketentuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). KLHK telah menetapkan RON 91 sebagai produk BBM terendah yang bisa dijual di Indonesia.
Tekan Dampak Emisi, Harga Terkendali
Selain itu, kajian untuk meniadakan pertalite dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM lebih baik. Menurutnya, bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.
“Kalau misalnya dengan harga (BBM) yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik dengan octan number lebih baik. Sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun,” tuturnya.
Sebagai pengganti pertalite, Pertamax Green 92 akan digolongkan dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP). Harga jualnya akan diatur oleh pemerintah, di luar fluktuasi harga minyak mentah dunia.
“Pertamax Green 92 harganya pun tentu ini adalah regulated. Tidak mungkin yang namanya JBKP harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi atau kompensasi di dalamnya,” ujar Nicke.
Di samping itu, Pertamina juga berencana memasarkan produk Pertamax Green 95 berupa campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol 8 persen. Maka Pertamina pada 2024 bakal menjual tiga produk BBM, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo (RON 98).
“Ini sesuai dengan program Langit Biru tahap dua. Jadi ada dua green gasoline, green energy, low carbon yang jadi produk Pertamina,” imbuh Nicke.
Mudah-mudahan bila telah disetujui pemerintah, udara dan langit tempat tinggal kita jauh lebih bersih dan bebas polusi ya, Sob.