Orang-orang di dunia terutama di usia muda, ternyata nggak hanya menghadapi ancaman diabetes karena gaya konsumsi yang berlebihan gula. Namun juga terancam kehilangan pendengaran nih, Sob. Hal ini terungkap dari penelitian yang diunggah jurnal BMJ Global Health pada Selasa (15/11/2022) lalu.
Menurut catatannya, anak muda di dunia yang terancam kehilangan pendengaran jumlahnya terbilang nggak sedikiy, yakni bisa mencapai 1,35 miliar orang. Wuih, ngeri banget kan?
“Kami memperkirakan 0,67 hingga 1,35 miliar orang berusia 12-34 tahun di seluruh dunia kemungkinan terpapar dengan praktik mendengarkan yang tidak aman,” ungkap Lauren Dillard, penulis penelitian tersebut, Selasa (15/11/2022), melansir CNN Indonesia.
Lebih lanjut, dikatakan dalam penelitian, alasan begitu banyaknya anak muda dunia yang terancam kehilangan pendengaran adalah karena kebiasaan mendengarkan audio dari telepon, musik, film lewat alat pendengar pribadi seperti ponsel, headphone, dan earbud hingga terpapar suara yang terlalu keras dan terlalu lama kala menghadiri pertunjukan musik.
Pasalnya, jika mendengarkan suara yang keras bisa menyebabkan sel-sel sensorik dan struktur telinga menjadi kewalahan. Jika dibiarkan dalam jangka waktu panjang bisa beresiko merusak indera pendengaran, tuli, tinitus atau bisa mempunyai dua penyakit itu sekaligus.
Fakta bahwa orang-orang di dunia terancam kehilangan pendengaran diambil dari beberapa basis data yang diambil di antara periode 2000 – 2021 oleh para peneliti kepada 19.046 koresponden. Cara-cara untuk mendapatkan data dari para koresponden di antaranya melacak penggunaan headphone serta data kehadiran yang terdapat pada tempat hiburan, pertunjukkan musik, bar, dan juga klub malam.
Dari hasil observasi Dillard, ditemukan bahwa pendengar kerap memilih volume setinggi 105 desibel kala menggunakan ponsel pintar, sementara tempat hiburan memiliki frekuensi suara antara 104 hingga 112 desibel. Padahal, batas tingkat kebisingan yang aman bagi telinga manusia adalah 85 desibel selama 40 jam seminggu!
Upaya Menghindari Ancaman Kehilangan Pendengaran
Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan bisa dijadikan pertimbangan kita bahkan pelaku bisnis dalam menerapkan langkah-langkah kebijakan yang tetap membuat dan melindungi pendengaran manusia. Gangguan pendengaran memang sudah harus menjadi prioritas kesehatan masyarakat, Sob.
Nah, selanjutnya kita juga bisa melakukan deteksi mandiri dari ancaman kehilangan pendengaran. Salah satu yang paling kentara adalah saat telinga kita berdenging. Hal itu menandakan bahwa kita terlalu sering mendengarkan musik terlampau keras.
Saran-saran selanjutnya bagi kita untuk mencegah kehilangan pendengaran ialah memilih headphone yang memiliki fitur untuk mengurangi background noise atau noise cancellation, gawai memungkinkan orang untuk memantau tingkat pendengaran, berdiri menjauhi speaker ketika di konser musik hingga rajin membersihkan telinga.