Sob, adakah dari kamu yang berminat beralih ke sepeda motor listrik namun merasa harganya masih mahal? Pemerintah punya solusinya, nih. Selain memberikan subsidi, baru-baru ini Kementerian Perhubungan mengimbau kepada produsen untuk menjual motor listrik tanpa baterai, biar harganya lebih murah.
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan sudah diberlakukan. Pemerintah juga menargetkan penjualan 600 ribu unit kendaraan listrik demi pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29%.
Sayangnya, tren penjualan kendaraan listrik masih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. Tercatat, sejak 2019 hingga 2022, sepeda motor listrik baru terjual 30 ribuan unit. Di saat yang sama, motor dengan bahan bakar bensin telah terjual puluhan juta unit.
Penyebab penjualan kendaraan listrik yang masih rendah ditengarai karena harganya masih mahal. Hal ini diungkap oleh Staf Ahli Utama Menteri Perhubungan (Menhub) Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi.
“Kenapa penjualan motor listrik kecil? Karena harganya masih cukup tinggi. Nah, komponen paling mahal di motor listrik itu baterai, hampir 40 persennya,” ujar Budi Setiyadi, melansir Detik.com.
Mengatasi hal itu, Kemenhub menyarankan produsen untuk menjual motor listrik tanpa baterai. Dengan harga lebih murah karena tak menyertakan komponen baterai, diharapkan minat pembelian motor listrik bisa bertambah.
Sebagai alternatif, Budi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menawarkan sistem swap battery atau tukar-pasang baterai di stasiun pengisian baterai (battery swapping station). Dengan sistem ini, pengguna motor listrik hanya tinggal membayar biaya sewa baterai setiap harinya.
Namun untuk implementasi sistem swap battery diperlukan standardisasi baterai motor listrik di Indonesia, termasuk dimensi komponen, agar semua motor listrik bisa memakai baterai yang sama.
“Saya pernah komunikasi dengan BSN (Badan Standardisasi Nasional) agar baterai yang swap kalau bisa dimensi baterainya sama. Jadi motor merek apapun bisa pakai baterai yang sama,” ungkapnya.
Saat ini, sistem swap battery di Indonesia sudah mulai dioperasikan Pertamina yang memiliki 14 unit battery swapping station di tujuh lokasi green energy station (GES). Namun, tentunya masih diperlukan banyak pembenahan sebelum menerapkan sistem swap battery.
Kalau kamu sendiri, mau beli motor listrik tanpa baterai nggak, Sob? Apa mau nunggu fasilitas sistem swap battery di Indonesia berjalan lancar terlebih dahulu?