Teknologi Internet of Things (IoT) yang memberikan kemudahan untuk semua device yang bekerja bisa saling terhubung satu sama lain melalui suatu sistem dan dengan menggunakan internet kini sudah diterapkan di sektor industri. Namun ternyata kini sudah ada penerapan teknologi IoT masuk sektor pertanian.
IoT kini diterapkan di kegiatan urban farming dengan teknik hidroponik. Urban farming dengan teknik hidroponik bukanlah sebuah hal baru dan kini dengan penerapan teknologi IoT masuk sektor pertanian, membuat kegiatan urban farming semakin lebih mudah.
Teknologi IoT untuk urban farming ini dibuat oleh dua mahahsiwa prodi Teknik Elektro UK Petra, Sih Kawuryan Yulianes Kufa dan Gregorio Diovani Wahanie. Aplikasi IoT di sektor pertanian diterapkan pada Kelompok Tani (Poktan) Wanita Serpis di Jalan Jemursari V, Surabaya.
Implementasi teknologi IoT diterapkan di kebun milik Kelompok Tani (Poktan) Wanita Serpis yang memiliki luas sekitar 27 x 10 meter, dan di dalamnya terdapat media bercocok tanam organik seluas 6 x 4 meter dengan dua bangunan green house untuk media tanam hidroponik dengan masing-masing luasnya 5,6 x 8 meter dan 4×8 meter.
Kebun ini dikontrol oleh teknologi IoT melalui aplikasi bernama sama yaitu SERPIS, yang berfungsi sebagai penyiraman, pengabutan, dan pengaturan suhu di green house secara otomatis.
Gregorio, salah satu pembuat teknologi IoT di sektor pertanian mengungkap awal mula ketika ia merumuskan ide penemuan ini. Gagasan ini muncul ketika 2 mahasiswa tersebut berdiskusi dengan ibu-ibu KRLP Wanita Serpis yang mengeluhkan kurangnya kualitas tanaman hidroponik yang rusak akibat suhu ruangan green house yang kurang sejuk.
Dan kini, dengan adanya Aplikasi SERPIS yang berbasis Android dan bertenaga surya, kegiatan urban farming ini secara keseluruhan dikendalikan oleh ponsel dan jaringan internet.
“Suhunya bisa kita atur, misal di sini (green house) suhunya panas, secara otomatis bisa menyemprotkan kabut supaya tanamannya tidak layu dan tumbuh subur,” kata Gregorio.
Diketahui, sayuran yang ditanam dengan teknik hidroponik oleh Ibu-ibu KRLP Wanita Servis ini bervariasi mulai dari sayur Samhong, Selada Air, Selada Romaine, Bok Choy, Sawi Hijau dan masih banyak lainnya. Berkat penerapan teknologi IoT di sektor pertanian melalui aplikasi SERPIS, kini hasil panen sayur hidroponik oleh KRPL Wanita Serpis menjadi jauh lebih baik. Sekitar 90 persen sayurannya segar dan bebas pestisida.