Kabar menarik dari bidang industri digital, Sob. Perusahaan rintisan atau startup perikanan asal Indonesia, eFishery, menonjol di Bursa Efek New York (NYSE), Wall Street, Amerika Serikat. Sebagai kiblat pasar saham dunia, Wall Street kerap menampilkan perusahaan yang berpengaruh atau mencapai tingkat keberhasilan tertentu. Kali ini, startup itu muncul menyusul keberhasilan eFishery capai status ‘Unicorn’.
Info ini tersiar dari unggahan Chief Executive Officer (CEO) eFishery, Gibran Huzaifah, di akun Twitter pribadinya, @gibranhuzaifah.
“Tidak setiap hari kalian melihat wajah petambak ikan/udang Indonesia di lantai bursa saham AS. Menariknya lagi, kami mendapatkan liputan ini secara gratis,” tulis Gibran, Rabu (7/6/2023).
Gibran menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bursa Efek New York (NYSE) yang merekam kondisi munculnya jenama Efishery pada ruang bursa keuangan dunia tersebut.
It’s not every day you see Indonesian fish/shrimp farmers’ face in a trading floor of US stock market. And even better, we get this coverage for free. Thank you for the kind words, @NYSE! Maybe next time you’ll congratulate us with a ticker $FISH? 😉 pic.twitter.com/brBe45eev4
— Gibran Huzaifah (@gibranhuzaifah) June 7, 2023
Didirikan pada 2013 di Kota Bandung, Jawa Barat, eFishery adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia sarana teknologi, platform digital, dan e-commerce budidaya ikan dan udang. Perusahaan rintisan perikanan ini memasuki pasar lokal memanfaatkan perangkat internet of things (IoT) bernama eFishery Feeder. Perangkat yang dioperasikan berbasis aplikasi ini memungkinkan pemberian pakan otomatis di peternakan ikan dan udang.
Sejak beroperasi pada 2013, eFishery menjadi pelopor pengembangan solusi dan inovasi di sektor akuakultur, dan membantu lebih dari 100.000 pembudidaya ikan dan udang di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Hingga akhirnya berdampak secara global hingga menyentuh nilai valuasi yang tinggi.
Seperti dilansir Tech in Asia, eFishery telah menjadi Unicorn usai mengantongi pendanaan seri D senilai 108 juta dolar AS atau setara Rp1,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.900). Pendanaan ini dipimpin oleh 42XFund menggandeng Northstar Group dan Softbank Vision Fund II. Berkat pendanaan ini valuasi eFishery menjadi 1,3 miliar dolar AS.
Tak salah bila status unicorn lantas disandang oleh perusahaan rintisan perikanan eFishery. Sebagaimana mengutip Investopedia, sebutan unicorn dilekatkan bagi perusahaan yang memiliki tingkat nilai valuasi mencapai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp14 triliun lebih. Artinya, perusahaan rintisan perikanan eFishery telah melampaui capaian valuasi standar unicorn tersebut.
Selain eFishery, startup lain dari Indonesia yang telah berstatus unicorn antara lain adalah Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Kopi Kenangan.
CEO eFishery Gibran Huzaifah membenarkan perusahaannya sudah menjadi unicorn. “Betul status eFishery sudah unicorn, confirmed. Tapi kami belum rilis pernyataan resmi,” ujarnya, dikutip dari Detikcom.
FYI, julukan unicorn diciptakan oleh pemodal ventura dan pendiri Cowboy Ventures, Aileen Lee, pada tahun 2013. Unicorn merujuk nama hewan mitologi Yunani berbentuk kuda putih bertanduk. Penyebutan unicorn digunakan untuk menandai perusahaan rintisan yang sukses mengingat keberadaannya yang terbilang langka, hampir mustahil, dan sulit dicapai.
Membanggakan ya, Sob. Membantu memudahkan petambak udang dan nelayan sekaligus hingga mengibarkan nama Indonesia di mata internasional.