Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi. Hal ini kembali diungkapkan oleh Kementerian Perindustrian kala memaparkan realisasi investasi dari sektor industri yang diketahui capai Rp230,8 T pada semester 1 2022. Otomatis, kucuran investasi ini berkontribusi 39,5% dari total nilai investasi Indonesia di semester 1 tahun 2022 yang mencapai Rp584,6 T.
“Sektor industri manufaktur nilai investasinya naik dari Rp 167,1 triliun pada semester I-2021, menjadi Rp230,8 triliun di semester I-2022 atau naik double digit sebesar 38%,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (23/7).
Lebih lanjut, Menperin Agus Gumiwang menjelaskan akibat dari melonjaknya realisasi investasi industri ini membuat multiplier effect bagi perekonomian nasional. Selain bisa menambahkan devisa dan juga penyerapan tenaga kerja dalam negeri, serapan investasi di sektor industri bisa membuat indusrtri berdaya saing di kancah global yang akhirnya mampu memulihkan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
“Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi, karena didukung dengan potensi pasar yang besar dan kebijakan pemerintah yang pro bisnis kepada para pelaku usaha, termasuk upaya mengeksplorasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19,” paparnya.
Ke depannya Menperin menegaskan bahwa pihaknya akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri dalam negeri dan juga upaya pengedalian pandemi Covid-19 yang maksimal seperti pemberian vaksin booster untuk pekerja.
Hal ini dilakukan demi menjaga minat para investor baik dari dalam negeri dan luar negeri agar besaran realisasi investasi industri terus meningkat. Terlebih, saat ini banyak investor yang mengincar sektor produktif seperti manufaktur ketimbang yang lainnya.
“Investor saat ini lebih banyak mengincar sektor produktif seperti industri manufaktur dibanding sektor lainnya. Oleh karena itu, selain mendorong sektor industri padat modal untuk transfer teknologi, kami juga memacu sektor industri padat karya sebagai upaya meningkatkan serapan tenaga kerja di dalam negeri,” tutur Menperin.
Sektor Manufaktur-Logam Jadi Unggulan di Realisasi Investasi Industri Semester 1 2022
Untuk total realisasi investasi sektor industri secara keseluruhan, merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Januari-Juni 2022, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor industri mencapai Rp65,2 triliun atau berkontribusi 23,8% dari total PMDN yang mencapai Rp 274,2 triliun. Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) sektor industri menembus Rp165,6 triliun atau menyumbang paling tinggi sebesar 53,4% dari total PMA yang mencapai Rp310,4 triliun.
Sektor manufaktur yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian PMDN adalah industri makanan dengan nilai mencapai Rp24,2 triliun atau naik 8,8% secara tahunan (year-on-year).
Selanjutnya, untuk capaian PMA, kontribusi paling besar dari sektor manufaktur adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai USD5,7 miliar atau naik 26,3% (YoY) serta industri kimia dan farmasi sebesar USD1,8 miliar atau naik 8,1% (YoY).