16 September 2013. Hard Rock Cafe Jakarta mulai beroperasi di dalam sebuah pusat perbelanjaan elite di Jakarta. Sepuluh tahun berselang, kafe yang memadukan kenyamanan berkuliner dan hiburan musik bagi pengunjung itu akan tutup. Beberapa tahun sebelumnya, kafe ini telah tutup gerai dua kali, lalu berpindah ke lokasi baru. Kali ini, Hard Rock Cafe Jakarta tutup, akan pindah ke mana ya, Sob?
Kabar penutupan kafe waralaba internasional berkonsep makan-live music-kongko ini tersiar kali pertama via akun Instagram komunitas Global HRC WORLDWIDE @hrcworldwide, Senin (6/3/2023). Bagi pencinta suasana nongkrong yang hangat dalam sajian musik musisi berkelas, pengumuman ini sungguh mengejutkan. Hard Rock Cafe yang berlokasi di dalam Mal Pacific Place Jakarta, siap menutup operasionalnya pada 31 Maret 2023.
Salah satu alasan penutupan Hard Rock Cafe di lokasi tersebut adalah adanya masalah kenaikan biaya sewa tempat. Seperti dikutip dari Suara.com, General Manager Hard Rock Cafe Jakarta Agaverus Hutagalung menjelaskan alasannya.
“Masalahnya adalah soal rental. Kita sudah tinggal 10 tahun di sini (mal Pacific Place), kontrak kita habis. Kalau kita perpanjang, memang ada kenaikan biaya rental dan segala macam,” kata Agaverus, Rabu (8/3/2023).
Agaverus melanjutkan, Hard Rock Cafe Jakarta pun cukup terdampak pandemi Covid-19 tiga tahun belakangan.
Buat Sobat yang belum sempat mampir ke kafe ini, cekidot sejumlah info tentang kafe musik ala Amerika ini.
Diketahui dari laman resmi Hard Rock Cafe, kafe musik ini menyajikan layanan kuliner restoran bar dilengkapi kasino dan toko memorabilia.
Pada awal pendiriannya di London, Inggris, pada 1971, Isaac Tigrett dan Peter Morton merancang Hard Rock sebagai salah satu tempat ditampilkannya koleksi memorabilia rock and roll terbesar di dunia. Hal ini terwujud pada 1979, dengan dinding kafe mulai ditutupi memorabilia rock and roll.
Konsep itu menjadi terapan serupa tradisi yang diperluas pada jaringan kafe bar tersebut di seluruh dunia. Pada 1982, Hard Rock memperluas jaringannya ke berbagai kota di dunia seperti Toronto, Los Angeles, San Francisco, Chicago, Paris dan Berlin. Ia juga menguasai seluruh dunia hingga lebih dari 200 gerai di 68 negara. Khusus di Asia, lebih dari 40 cabang telah didirikan. Diawali di Tokyo, Jepang pada 1983, Hard Rock Cafe berkembang menjadi Hard Rock Hotels di Shenzhen dan Haikou, China.
Di Indonesia, Hard Rock Café mulai memperluas pasar pada 8 Oktober 1993 di Jalan Pantai Kuta, Banjar Pande Mas, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Pada bagian depannya tampak menonjol dengan replika gitar raksasa berleher dua khas Bali milik Balawan. Di lokasi yang sama, juga terdapat Hard Rock Hotel Bali yang menyediakan fasilitas live band, studio rekaman boombox, dan pertunjukan tari Kraken.
Di Jakarta, Hard Rock Cafe pertama kali bertempat di 1992 di Gedung Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Pada 2003, manajemen Hard Rock Cafe Indonesia menutup operasionalnya. Selanjutnya denyut usaha paduan kuliner-musik ini berpindah alamat ke EX Plaza Thamrin, Jakarta Pusat, pada tahun 2004.
Hard Rock Cafe kemudian tutup lagi pada 2011. Sempat vakum dua tahun di Jakarta, Hard Rock Cafe berpindah lokasi di Pacific Place Mal pada 2013 sampai hari ini. Akhir Maret mendatang akan menjadi penutupan kali ketiga dalam 30 tahun terakhir.
Di gerainya di Jakarta ini, Hard Rock menyimpan beberapa memorabilia asli milik sejumlah musisi rok seperti Metallica, Megadeth, Mr Big, dan gitaris band Guns N’ Roses, Slash. Bentuk pernak-pernik ini beragam, dari instrumen gitar, bas, hingga drum dan jaket.
Terkait rencana penutupan itu, pihak Hard Rock Cafe akan mengembalikan barang-barang berharga tersebut ke kantor pusatnya di Amerika Serikat. Perangkat memorabilia itu bukanlah milik unit, melainkan musisi yang pernah tampil bermusik di Indonesia.
“Mau tidak mau kita harus packing rapi dan dikembalikan ke kantor pusat di Orlando, Amerika. Kepemilikan memorabilia adalah hak internasional bukan unit, dan ini berlaku di seluruh dunia,” ujar Agaverus.
Pengalaman Berkesan bagi Musicophile
Buat kamu penggemar musik rok, Hard Rock Cafe jadi pilihan tempat berkumpul. Hard Rock Cafe menyediakan makanan khas Amerika yang autentik. Beberapa di antaranya, sandwich, lauk-pauk gurih, dan salad lezat. Menu favorit Hard Rock ialah Nachos, BBQ Beef Ribs, dan Legendary Burger.
Dalam sejarahnya, pada 1973, mulanya Paul McCartney & Wings tampil dalam konser dadakan saat mengunjungi Hard Rock Cafe di London. Pertunjukan itu disebut-sebut sebagai ajang latihan sebelum tur Inggris pada 1973.
Hingga kini, dilansir Tempo.co, di seluruh dunia, cabang Hard Rock Cafe menawarkan konser musik sebanyak rerata 15.000 kali setiap tahun. Hard Rock Cafe Jakarta pun seringkali menggelar pertunjukan musik. Dengan daya tampung ruangan mumpuni untuk 140-an orang, pengunjung kafe bisa turut menjelajahi sejarah musik dengan menilik koleksi memorabilia musisi rock. Tak hanya itu, Sob, bisa juga lho mampir ke Rock Shop untuk membeli cenderamata khas Hard Rock Cafe.
Beberapa musisi papan atas internasional dan lokal telah memeriahkan panggung di kafe ini. Selain grup band luar yang telah menitipkan koleksi pribadinya sebagai memorabilia, Hoobastank dan Blitzkrieg pernah manggung di sini.
Sedang musisi Tanah Air tak ketinggalan pula menorehkan penampilan di Hard Rock Cafe Jakarta, antara lain God Bless, /Rif, Padi, Slank, St Loco, Souljah, Morfem, hingga Kahitna dan Java Jive. Penyanyi Rossa, Sandhy Sandoro, dan Bonita pun sempat menghibur penggemarnya di sini.
Ke depan, belum bisa dipastikan kapan Hard Rock Cafe akan dibuka kembali di Jakarta. Sebaliknya, kata Agaverus, pihaknya berfokus mempersiapkan pembukaan Hard Rock Cafe di Bandar Udara Internasional Bali.
“Untuk saat ini belum bisa memberikan kepastian karena untuk proses reopening (di Jakarta) ada beberapa prosedur dan tahapan yang harus dijalankan,” jelasnya.
Semoga Hard Rock Cafe di Indonesia sebagai salah satu penyokong industri musik semakin berkembang baik ya, Sob!