Menipisnya cadangan timah di darat, membuat pemerintah akan melakukan ekplorasi penambangan timah di laut nih, Sob. Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Irwandy Arif kepada salah satu media online di Indonesia.
Penambangan timah di laut sendiri memang sudah banyak dilakukan oleh banyak perusahaan di dunia. Namun tidak diketahui berapa banyak cadangan timah yang ada di Indonesia saat ini.
“Namun, perihal cadangan pastinya saya kurang tahu berapa banyak, tetapi di darat sudah mulai berkurang. Cadangan timah di darat lebih kecil dibanding yang di laut,” jelas Irwandy Arif seperti dikutip Kontan pada Jumat (10/3/2023).
Melihat sudah banyaknya penambangan timah di laut Plh Direktur Jenderal (Dirjen) Minerba Kementerian ESDM, Idris F Sihite mengingatkan agar penambangan harus tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Pasalnya, tidak sedikit aktivitas penambangan timah ilegal yang terjadi, baik di darat maupun di laut.
“Tata kelola atau cara penambangan harus patuh pada aspek lingkungan dan jangan berdampak pada ekosistem di laut,” jelas Idris F Sihite.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut telah menyerahkan 8 dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) dalam bentuk Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut kepada PT Timah Tbk (TINS) pada Rabu (8/3/2023).
Menurut Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Achmad Ardianto sendiri, saat ini cadangan timah di laut Indonesia sebanyak 80%. Dalam hal penambangan, pihak TINS sendiri mendapat mandat untuk melakukan penambangan timah dengan tetap menjaga lingkungan laut. Mandat tersebut sesuai dengan dokumen KKPRL yang diserahkan beberapa waktu lalu.
“Dengan diberikannya izin PKKPRL, PT Timah mengucapkan terima kasih atas dukungan KKP sehingga PT Timah dapat beroperasi lebih baik,” ujar Achmad Ardianto.
Sekedar informasi, melansir laporan tahunan TINS pada 2021, diketahui sejauh ini aktivitas penambangan di laut dilakukan di perairan Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta perairan Kepulauan Kundur Provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan untuk penambangan di darat dilakukan di Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
Mengenai hasil eksplorasi detail, diperoleh posisi cadangan untuk 2021 sebesar 300.000 ton, naik 6 persen dari posisi cadangan sebesar 282.312 ton di 2020. Sebagian besar dari total cadangan tersebut berada di laut.