Sepertinya menjadi warga Indonesia harus bersabar, ya, Sob. Selain kemacetan di ibu kota semakin menjadi-jadi di awal tahun 2023, kini rupanya lonjakan harga pangan sedang diwaspadai oleh pemerintah. Hal ini bahkan diungkapkan oleh Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo, lho.
Presiden kita yang satu ini sudah meminta para menteri untuk mewaspadai adanya kenaikan harga barang, terutama lonjakan harga pangan seperti beras dan minyak goreng–yang berimbas pada lonjakan inflasi.
“Terkait dengan inflasi, kenaikan harga-harga barang dan jasa, saya lihat betul-betul harus diwaspadai. Pertama urusan beras, kedua berkaitan dengan minyak. Minyak goreng dilihat betul,” terang Jokowi dalam Rapat Terbatas terkait Peningkatan Aktivitas Perekonomian dan Pariwisata Pasca Pencabutan PPKM di Jakarta, Senin (30/1), dikutip CNN Indonesia.
Atas hal ini, Jokowi kemudian memberikan mandat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk menyusun kebijakan guna menarik investasi lebih banyak pada tahun 2023.
Selain itu, Jokowi juga melihat ekonomi dalam sisi pariwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, diminta Jokowi untuk memberikan laporan kondisi investasi pasca dicabutnya kebijakan PPKM akhir tahun 2022.
“Saya minta laporkan menteri pariwisata mengenai investasi di bidang pariwisata utamanya Labuan Bajo, Mandalika, juga di Toba dan keempat di Kupang,” imbuh Jokowi.
Mengapa pada akhirnya industri pariwisata menarik perhatian Jokowi? Sebab, ia melihat pasca PPKM dicabut, aktivitas ekonomi makin melejit. Beberapa pariwisata juga mulai aktif, begitu juga penerbangan yang semakin padat.
Pasca PPKM Memicu Inflasi
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, memperkirakan kalau inflasi awal tahun 2023 sebesar 0,47% month on month (MoM) atau lebih rendah dari 0,66% MoM pada awal bulan sebelumnya. Kalau inflasi tahunan, David memperkirakan sebesar 5,42% yoy atau lebih rendah 5,51% yoy pada bulan sebelumnya.
Lantas apa yang bikin inflasi bulan Januari 2023, ya? David meyakini hal ini terjadi karena sektor jasa mulai meningkat dan adanya inflasi pangan, dilansir Kontan.co.id, Rabu (01/02).
Ia memberikan rincian, inflasi tersebut terjadi gegara adanya kenaikan gaji dan pemulihan ekonomi yang semakin nyata. Selain itu, dicabutnya PPKM di masyarakat mendorong kembali mobilitas dan ekonomi, deh.
Sedangkan inflasi pangan dipengaruhi kenaikan beras dan harga daging sapi yang meningkat awal tahun 2023. David memperkirakan, inflasi bakal kembali lagi seperti semester II/2022 dengan besaran 2% hingga 4% yoy. Namun ia juga nggak menutup kemungkinan, inflasi Indonesia bakal bergerak hingga 4,5% karena ketidakpastian global, Sob.
Sobat SJ, mari kita bersiap-siap untuk hadapi inflasi, ya. Nggak perlu bingung, kamu bisa baca tips hadapi inflasi untuk milenial dan generasi Z melalui artikel dari SampaiJauh berikut ini.