Sampaijauh.com
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Berita Pilihan

Lambang Garuda Pancasila Sempat Alami Perubahan, Apa Saja Itu?

Perubahan terjadi karena untuk menyempurnakan lambang dasar negara Indonesia.

Penulis :Fitria Rahmawati| Editor :Madava Nanda
May 31, 2022
in Berita Pilihan
Waktu Baca: 2 menit
0 0
0
Perubahan Lambang Pancasila

Lambang Pancasila. Sumber Foto: blogbangmek.blogspot.com

755
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Pancasila merupakan sebuah pilar ideologi yang isinya digunakan sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila identik dengan lambang Burung Garuda. Lambang tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 1951 tentang Bentuk dan Ukuran Lambang Negara. 

Tahukah kamu, sebelumnya lambang Burung Garuda pada Pancasila sempat mengalami perubahan bentuk sebanyak 4 kali. Sedikit sejarah mengenai pergantian lambang Pancasila yang pernah terjadi. 

ArtikelTerkait

mengenal istilah childfree

Mengenal Istilah Childfree: Sejarah, Alasan dan Pro-Kontra

February 13, 2023
27 titik putar balik

27 Titik Putar Balik di Jalanan Jakarta akan Ditutup Dishub

February 10, 2023

Pada masa Republik Indonesia Serikat dibentuk, kala itu Presiden Soekarno merencanakan untuk merancang dan merumuskan lambang negara. Oleh karena itu ia menugaskan kepada Sultan Hamid II yang kala itu menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio untuk membentuk panitia yang bertugas dalam menyeleksi usulan rancangan lambang negara. 

Pada tanggal 10 Januari 1950 panitia teknis bernama Panitia Lencana Negara telah terbentuk yang diketuai oleh Muhammad Yamin. Adapun selain itu berisikan Ki Hajar Dewan Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Poerbatjaraka. 

Pada awal mula lambang negara ini terbuat karena berhasil terpilih melalui keputusan sidang kabinet. Kala itu, ada dua lambang terbaik yang berhasil terpilih. Masing-masing terdiri dari karya Sultan Hamid II dan M. Yamin. 

Kemudian pada tahap berikutnya kedua karya tersebut diterima oleh pemerintah dan DPR. Sayangnya, dalam tahap ini karya M. Yamin ditolak lantaran pada karyanya mencantumkan unsur Jepang, yakni sinar matahari. Dan yang terpilih adalah karya dari Sultan Hamid II. 

Setelah terpilih, terjadilah sebuah dialog untuk menyempurnakan lambang tersebut. Adapun dialog ini dilakukan antara Sultan Hamid II selaku pencipta lambang tersebut, Presiden RI, dan Perdana Menteri Mohammad Hatta.

Keputusannya, mereka mengganti pita yang berada di bawah cengkraman Garuda. Pita tersebut semula berwarna merah putih dan diganti menjadi pita putih yang bertuliskan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. 

Menurut buku berjudul “Sekitar Pancasila” karangan dari AG Pringgodigdo yang diterbitkan oleh Departemen Hankam, dari Pusat Sejarah ABRI disebutkan rancangan lambang negara yang kedua ini berbentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila yang masih tidak memiliki jambul seperti pada lambang yang saat ini. 

Selain itu, ia juga mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk memperbaiki gambar lambang dasar negara Indonesia ini. Pasalnya mereka keberatan dengan adanya gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang sedang memegang perisai. Menurut mereka gambar tersebut dianggap bersifat mitologis.

Penyempurnaan lambang negara pun semakin dilakukan. Pada perubahan lambang ketiga gambar kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang mulanya masih gundul, maka diubah jadi berjambul.

Hingga pada 20 Maret 1950, bentuk akhir dari lambang negara ini telah rampung diberi sedikit perubahan dan pendapat disposisi dari Presiden Soekarno. Setelahnya ia memerintahkan kepada pelukis istana bernama Dullah untuk melukis kembali lambang negara buatan Sultan Hamid II.

Pada perubahan keempat ini menjadi perbaikan terakhir atau finalisasi dari lambang negara yang sebelumnya dirancang oleh Sultan Hamid II. Pada perbaikan terakhir ini hanya ditambahkan skala ukuran dan tata warna pada gambar lambang negara.

Perlu diketahui, lukisan otentik dari lambang negara setelahnya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta di 18 Juli 1974. Sedangkan, lambang negara yang telah didisposisi oleh Presiden Soekarno beserta fotonya diberikan kepada Presiden sendiri pada awal Februari 1950 dan masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.

Tags: garuda pancasilalambang negaralambang pancasilapancasilaperubahan lambangsampaijauh

Artikel Terkait

mengenal istilah childfree
Berita Pilihan

Mengenal Istilah Childfree: Sejarah, Alasan dan Pro-Kontra

February 13, 2023
27 titik putar balik
Berita Pilihan

27 Titik Putar Balik di Jalanan Jakarta akan Ditutup Dishub

February 10, 2023
MSCHF Rilis Sepatu Astro Boy
Berita Pilihan

MSCHF Bakal Rilis Sepatu Merah ala Astro Boy, Bikin Nostalgia!

February 10, 2023
(Foto: promediateknologi.com).
Berita Pilihan

Hore, Angkutan Online Kemungkinan Tak Dikenakan Tarif ERP

February 9, 2023
Gula Zat Adiktif
Berita Pilihan

Peneliti dari Princeton University Sebut Gula Seperti Zat Adiktif

February 9, 2023
Meta cegah konten pelecehan anak
Berita Pilihan

Meta dan LSM Indonesia Kompak Cegah Konten Pelecehan Anak

February 9, 2023

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

  • Bandara Indonesia Paling Menyenangkan

    3 Bandara Indonesia Masuk Airport Paling Menyenangkan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Istilah dalam Dunia Tambang yang Sering Dijumpai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 18 Unit Polisi di Indonesia, Ada yang Kerja Bareng Anjing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BUMN Tower di IKN Jadi yang Tertinggi se-Asia Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terapkan Teknik STOP untuk Mindfulness dan Atasi Cemas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korlantas Polri Akan Menghapus Pajak Progresif Kendaraan Bermotor?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sampaijauh.com

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Contact
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version