Sob, kamu udah kembali Work From Office (WFO)? Selamat kembali menghadapi kemacetan terlebih buat kamu yang kerja di ibu kota Jakarta. Pasalnya dengan banyak perusahaan yang kembali membuat karyawannya bekerja dari kantor dan tak lagi di rumah, tingkat kemacetan Jakarta kembali tinggi, persis seperti sebelum pandemi!
Hal ini berdasarkan data dan pantauan dari situs TomTom Traffic Index yang rutin membuat daftar kota termacet di dunia tiap tahunnya. Situs tersebut juga menyajikan data kemacetan secara harian.
Pantauan tim Sampaijauh.com per Selasa (31/1) jam 10:40 WIB, level congestion (tingkat kemacetan) sekarang sudah berada di angka 41%, naik 4% dari rata-rata sebelumnya. Tingkat kemacetan bisa meningkat di pagi dan sore hari ketika jam pulang kerja hingga menurun di dini hari.
Bahkan di situs tomtom.com, kamu juga bisa melihat bahwa tingkat kemacetan Jakarta secara real-time di hari Senin 30 Januari 2023 pukul 08:00 WIB (garis merah) sudah menyamai dengan tingkat kemacetan di tahun 2019 (garis abu-abu putus-putus), yaitu sama-sama 65%. Meski sempat terlihat penurunan di tahun 2021 (garis abu-abu).
Ya, pada tahun 2021, penurunan tingkat kemacetan terlihat di Jakarta. Data menunjukkan waktu perjalanan rata-rata berkurang 2 menit per hari. Tingkat kemacetan pun menjadi 34%, turun dari sebelumnya yang mencapai 36% di tahun 2020 dan 53% di tahun 2019.
Nah, dengan tingkat kemacetan yang saat ini berada di 40%, ini artinya rata-rata waktu perjalanan akan 40% lebih lama dari kondisi tanpa kemacetan.
Bagaimana TomTom Traffic Index Mendata Kemacetan?
PIhak TomTom mengungkap bahwa mereka mendapatkan data kemacetan berdasarkan garis dasar per kota dengan menganalisis waktu tempuh aliran bebas semua kendaraan pada seluruh jaringan jalan selama 24 jam setiap harinya.
Dari informasi tersebut TomTom bisa menghitung, misalnya, berapa banyak waktu ekstra yang akan dihabiskan pengemudi di lalu lintas selama jam sibuk di kota-kota di dunia.
“Kami melakukan perhitungan untuk semua jam setiap hari, sehingga Anda dapat melihat tingkat kemacetan kapan saja di kota mana pun, termasuk jam sibuk pagi dan sore hari,” tulis TomTom.
Alasan TomTom bisa mendapatkan indeks data lalu lintas secara real-time ini dikarenakan pengembangkan kepada komunitas yang juga memakai teknologi TomTom di perangkat navigasi, sistem in-dash, dan ponsel cerdas di seluruh dunia. Diklaim ada lebih dari 600 juta pengemudi yang membantu TomTom.
Saat ini menurut pemeringkatan dari TomTom Traffic Index, Jakarta berada di urutan ke-46 di daftar kota termacet di dunia, dari 404 kota yang diukur. Fiuh! Selalu kuatkan dirimu dalam menghadapi kemacetan ketika berangkat dan pulang kerja, ya~