Pelajaran matematika bisa dibilang salah satu pelajaran yang kurang disukai oleh para pelajar. Pasalnya, matematika disebut-sebut sebagai pelajaran yang sangat sulit dipelajari dan cukup membuat pusing para pelajar.
Tapi siapa sangka di setiap pembuatan teknologi dibutuhkan hitung-hitungan yang berasal dari pelajaran matematika. Di Indonesia sendiri memiliki deretan tokoh yang ahli dalam bidang matematika, salah satunya adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga.
Profesor yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat ini berhasil memecahkan rumus matematika persamaan Helmholtz. Kurang lebih 30 tahun ilmu persamaan Helmholtz sulit dipecahkan oleh pakar pengetahuan dan teknologi di dunia.
Dengan keberhasilan, Dr. Yogi Ahmad Erlangga memecahkan rumus Helmholtz, ia juga mendapatkan ucapan kehormatan dari berbagai universitas ternama dunia. Selain itu, perusahaan-perusahaan minyak dunia juga sering meminta bantuannya untuk memecahkan rumus Helmholtz.
Rumus persamaan Helmholtz disebut-sebut sebagai salah satu rumus tersulit di dunia yang dibuat oleh ilmuwan asal Jerman, Hermann Ludwig Ferdinand von Helmholtz. Di bidang perminyakan, dengan menggunakan persamaan Helmholtz dapat memudahkan penemuan ladang minyak lebih cepat 100 kali dari sebelumnya.
Seperti dikutip berbagai sumber media di Indonesia, Dr. Yogi Ahmad Erlangga telah melakukan penelitian sejak tahun 2001, ketika ia mengajukan riset di Delft University of Technology di Belanda.
Penelitian tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang dengan tahapan-tahapan yang sulit. Prestasi yang didapatkan Dr. Yogi Ahmad Erlangga mencatatkan dirinya sebagai doktor matematika termuda yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan perminyakan dengan menggunakan rumus Helmholtz.
Industri yang bisa menggunakan rumus Helmholtz sendiri antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam bluray disc yang dapat menampung puluhan gigabyte, aplikasi laser dan ilmu yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.
Sedikit informasi saja, di bidang pendidikan Dr. Yogi Ahmad Erlangga lulus cumlaude S1 di Fakultas Teknik Penerbangan, Institut Teknologi Bandung tahun 1998. Setelah itu, ia melanjutkan S2 dan S3 di Delft University of Technology, Belanda.
Usai menyelesaikan gelar doktor, perusahaan minyak ternama di Belanda, Shell memintanya untuk menemukan permasalahan di sektor perminyakan dengan menggunakan rumus persamaan Helmholtz. Di tahun 2012, ia mendapat penghargaan Achmad Bakrie X sebagai ilmuan muda berprestasi oleh Freedom Institute.