Sampaijauh.com
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Sains dan Teknologi

Quiet Firing, Fenomena Pemecatan Karyawan dalam ‘Hening’

Pegawai seolah-olah dibuat tidak nyaman agar resign dengan sendirinya.

Penulis :Fitria Rahmawati| Editor :Debby Utomo
September 26, 2022
in Sains dan Teknologi, Trending
Waktu Baca: 3 menit
0 0
0
Quiet Firing

Foto ilustrasi fenomena quiet firing. Sumber: unsplash.com/Dan Burton.

49
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Setelah beberapa waktu lalu fenomena quiet quitting menjadi perbincangan hangat di kalangan pekerja, kini muncul lagi yang nggak kalah menarik yakni quiet firing. Berbeda dengan quiet quitting yang dilakukan oleh karyawan, quiet firing rupanya dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawan.

Lebih detailnya, quiet firing adalah fenomena pemecatan secara diam-diam yang dilakukan perusahaan pemberi pekerjaan atau atasan. Mengutip Washington Post, fenomena quite firing dilakukan oleh perusahaan agar mereka nggak harus memberikan pesangon dan semua hal sesuai dengan aturan yang berlaku.

ArtikelTerkait

Ilustrasi tanah kering akibat perubahan iklim. (Gambar: pexels.com).

Pemanasan Global Nyata, BMKG Beri Data Valid

March 21, 2023
Tol Berbasis Syariah Pertama

Tol Berbasis Syariah Pertama di RI? Begini Penerapannya

March 21, 2023

Quiet firing bisa berbentuk berbagai macam, Sob. Beberapa diantaranya adalah gaji tidak pernah naik, tidak diberi tambahan karyawan saat pekerjaan menumpuk hingga membuat berbagai skenario yang bikin karyawan frustasi dan tidak betah. Ujungnya, karyawan resign dengan sendirinya, deh.

Hematnya, karyawan dibuat tidak nyaman bekerja di perusahaan tersebut sehingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Dengan begitu, perusahaan tak perlu membayar pesangon karena karyawan sudah resign dengan sendirinya.

“Quiet firing tidak dibicarakan secara terbuka karena berbagai alasan karena itu adalah cara lain dari perilaku pasif-agresif yang kami lihat dari para pemberi kerja,” ujar Izabela Lunberg selaku pakar budaya organisasi dan pengembangan kepemimpinan sekaligus pendiri Legact Leaders Institute.

Walau nampak umum dan biasa saja, namun fenomena ini memiliki dampak bagi perusahaan dan pekerja yang melakukan ‘metode’ ini. Dari sisi pekerja, perlakuan quiet firing dapat membuat mereka merasa tidak mempunyai kompetensi di kantor, terisolasi, tidak diapresiasi yang akhirnya menimbulkan pekerja mengundurkan diri (resign).

Sedangkan dari sisi perusahaan, quiet firing memberikan dua sisi yang sama. Sisi positifnya karena nggak perlu lagi melakukan pemecatan kepada karyawan sehingga yang tadinya alokasi dana untuk memberikan pesangon, jadi bisa lebih menghemat. Sedangkan, sisi negatifnya perusahaan bisa mengalami kerugian seperti kehilangan pekerja yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk perusahaan.

Cara Menangani Quiet Firing

Karena banyak pekerja yang mengalami quiet firing secara diam-diam melalui online, maka pakar karier menyarankan agar pekerja bisa lebih vokal tentang kebutuhan dengan manajemen dan rekan kerja mereka dalam memerangi hal tersebut.

1. Berbicaralah dengan Manajer

via GIPHY

Sebetulnya, fenomena ini bukan rahasia umum di perusahaan. Umumnya, hal pertama yang dilakukan oleh atasan atau perusahaan adalah membuat kondisi karyawannya menjadi kurang nyaman dan mendorongnya mengundurkan diri.

Nah, kalau kamu sudah merasa akan diperlakukan seperti itu, ada baiknya untuk berbicara dengan manajer divisi. Setelahnya kamu akan melihat apakah perubahan di kantormu akan terjadi atau sebaliknya.

2. Cari Bantuan Seseorang

via GIPHY

Menurut Kepala Ilmuwan Budaya Tempat Kerja di Mitra Budaya, Jessica Kriegel akar masalah pemecatan diam-diam dikarenakan komunikasi yang buruk. Saat seorang manajer menghindari konflik atau takut membuka percakapan, maka kemungkinan ia tak memiliki keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya mengenai bagaimana tanggapan perusahaan terhadap pekerjaanmu.

Jika seorang manajer tak mau meneruskan pembicaraan tentang pemutusan hubungan kerja, karyawan perlu aktif bertanya terhadap peluang mereka untuk berkembang di perusahaan tersebut. Apabila kurang produktif, Krigel menyarankan untuk menanyakan kepada manajer mengenai kinerja dan penyesuainmu di perusahaan tersebut.

3. Temukan Kekuatan dalam Angka

via GIPHY

Menurut Janice Gassam Asare selaku Konsultan Keanekaragaman, Ekuitas, dan Inklusi (DEI) dan Ekuitas Rasial pemecatan hanya menjadi pilihan terakhir, terutama dengan kekhawatiran terhadap resesi yang bisa mendulang banyak PHK dan pembekuan perekrutan.

Oleh karena itu dirinya menyarankan bagian HRD untuk bergabung dengan serikat pekerja agar mereka mengetahui hak-hak apa saja yang didapatkan oleh pekerja.

“Saya pikir keduanya, baik tempat kerja dan karyawan berada di posisi rentan. Jadi, saya pikir melelahkan jika semua metode tentang pemecatan secara diam-diam dianggap metode yang penting,” paparnya.

Apa pun itu, baik quiet quitting maupun quiet firing sama-sama memiliki plus dan minus. Terpenting dan prioritas utama adalah jalani komunikasi yang baik dengan perusahaan, ya, Sob. Jika kamu mulai merasakan quiet firing, maka komunikasikan dengan manajer untuk evaluasi agar kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi perusahaan. Semangat!

Tags: quiet firingsains dan teknologisampaijauhtren baru di dunia kerjatrending

Artikel Terkait

Ilustrasi tanah kering akibat perubahan iklim. (Gambar: pexels.com).
Sains dan Teknologi

Pemanasan Global Nyata, BMKG Beri Data Valid

March 21, 2023
Tol Berbasis Syariah Pertama
Trending

Tol Berbasis Syariah Pertama di RI? Begini Penerapannya

March 21, 2023
Sapardi Djoko Damono
Tokoh Inspiratif

Sapardi Djoko Damono Jadi Google Doodle Hari ini

March 20, 2023
Pemotongan Upah Buruh
Perindustrian

Pemotongan Upah Buruh Berlaku di 5 Sektor Industri, Apa Saja?

March 20, 2023
setlist konser arctic monkeys
Hiburan

Setlist Konser Arctic Monkeys Jakarta 2023, Ada Lagu Favoritmu?

March 19, 2023
Sirkuit Formula E 2024
Trending

Sirkuit Jakarta E-Prix 2024 Bakal Berlokasi di Jalan Sudirman?

March 18, 2023

Terpopuler

  • Bandara Indonesia Paling Menyenangkan

    3 Bandara Indonesia Masuk Airport Paling Menyenangkan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Istilah dalam Dunia Tambang yang Sering Dijumpai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 18 Unit Polisi di Indonesia, Ada yang Kerja Bareng Anjing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terapkan Teknik STOP untuk Mindfulness dan Atasi Cemas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Perketat Larangan Impor Baju dan Sepatu Bekas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Tahapan Eksplorasi Pertambangan, Hasilkan Kualitas Terbaik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sampaijauh.com

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Contact
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version