Sebelum terjadinya revolusi industri pada abad ke-18, manusia masih menggunakan paham imperialisme kuno atau kolonialisme yang disebut sebagai sistem penjajahan langsung dari satu negara terhadap negara lainnya, yang memiliki misi Gold, Gospel dan Glory.
Di masa imperialisme dan kolonialisme tersebut, banyak yang menilai jika sistem ini merugikan berbagai pihak dan sektor. Hingga akhirnya memasuki periode tahun 1750 - 1850 sebuah revolusi terjadi pertama kali dengan sebutan Revolusi Industri.
Pada masa revolusi inilah awal lahirnya berbagai teknologi yang bisa kita rasakan hingga saat ini. Di mana pertama kali penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi sebuah barang jadi muncul dari wilayah Britania Raya yang akhirnya menyebar ke penjuru dunia.
Lalu, kira-kira apa saja perbedaan revolusi industri dari mulai generasi pertama hingga saat ini? Berikut perbedaan revolusi industri 1.0 hingga 4.0.
Revolusi Industri 1.0
Di era revolusi ini, tenaga manusia perlahan mulai dibantu dengan keberadaan mesin uap yang pertama kali ditemukan oleh Hero dari Alexandria, hingga kemudian dikembangkan beberapa ilmuwan ternama dunia seperti Thomas Savery (1650-1715), Denis Papin (1647-1712), Thomas Newcomen (1663-1729) hingga James Watt (1736-1819).
Di masa pengembangan mesin uap oleh para ilmuwan di Eropa ini disebut mampu membantu para pekerja meningkatkan produksi di berbagai sektor seperti pertanian, pertambangan, hingga manufaktur. Sejak saat itulah, berbagai sektor industri khususnya mulai menggunakan mesin uap untuk meningkatkan pertumbuhan produksi barang jadi.
Namun, dengan berkembangnya permintaan produk tersebut, makin dibutuhkan juga pekerja untuk menggerakkan mesin tersebut, mulai dari lingkungan keluarga, tetangga hingga tempat lain.
Revolusi Industri 2.0
Mulai muncul pada awal abad ke-20, ditandai dengan penemuan tenaga listrik sebagai penggerak mesin. Pada era ini juga disebut sebagai Revolusi Teknologi, karena banyak yang menilai jika mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik lebih efektif dan efisien dari pada mesin menggunakan tenaga uap.
Pada masa ini, tenaga listrik juga disebut sebagai sumber utama dan ruang pembakaran (Combustion Chamber) serta diikuti dengan kemunculan telepon dan pesawat terbang yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
Revolusi Industri 3.0
Pada era ini, tenaga manusia untuk sektor pembuatan produk berat tidak terlalu dibutuhkan. Karena, para ilmuwan telah menemukan mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yakni komputer dan robot.
Komputer pertama yang ditemukan sendiri dikembangkan pada perang dunia kedua untuk memecahkan kode buatan Nazi. Komputer yang disebut Colossus ini merupakan mesin raksasa sebesar ruang tidur dan tidak memiliki RAM dan hanya menerima perintah melalui pita kertas yang membutuhkan daya listrik sangat besar, kurang lebih 8.500 watt.
Setelah Perang Dunia II selesai, komputer pun mulai berkembang pesat dengan ditemukannya beberapa komputer dengan teknologi canggih menggunakan integrated chip dan ukuran yang semakin kecil. Revolusi Industri 3.0 sendiri bertahan hingga tahun 2000-an.
Revolusi Industri 4.0
Bisa dibilang, beberapa tahun terakhir ini pengembangan Revolusi Industri 4.0 dilakukan di seluruh dunia dengan menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Istilah revolusi ini dimulai oleh pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik, seperti sistem siber fisik, internet of things (IoT), cloud computing dan cognitive computing.
Bisa dibilang juga, di era ini disebut sebagai era teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Kehadiran Revolusi Industri 4.0 juga membantu terciptanya lapangan kerja baru dan profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
Ke depan, dunia bersiap menghadapi sebuah revolusi berupa Society 5.0, di mana industri diperkirakan akan menyentuh dunia virtual dengan bentuk konektivitas manusia, mesin dan data. Teknologi produksi massal yang fleksibel, mesin akan beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia, mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi.
Salah satu karakteristik unik dari Society 5.0 yaitu pengaplikasian buatan atau disebut artificial intelligence (AI). Di masa pandemi Covid-19 saat ini, beberapa sektor industri pun telah mencoba mengaplikasikan artificial intelligence di berbagai bidang.
Nah, itu dia perbedaan-perbedaan yang terjadi di setiap era revolusi industri. Dari setiap perkembangan yang dihadirkan di setiap revolusi industri memang memiliki dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Namun, perubahan itu bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik jika dimanfaatkan lebih baik juga oleh setiap individu.