Mau pergi-pergi ke luar kota tanpa bingung memikirkan perencanaan perjalanan? Tenang Sob, kali ini nggak perlu pusing-pusing lagi, nih. Sebab, hal ini sudah ada teknologi berupa aplikasi perencanaan perjalanan bernama Odiga, yang dibuat oleh dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sebelum membahas lebih jauh, kita kenalan dulu, yuk, dengan aplikasi perencanaan perjalanan satu ini. Kira-kira apa, ya? Jadi, Odiga merupakan web aplikasi perencanaan perjalanan yang teknologinya memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan K-Means clustering, collaborative, filtering, dan genetic algorithm.
Berkat inovasinya dalam menciptakan aplikasi ini, nyatanya bisa membawa tim tang yang terdiri dari dua mahasiswa Jurusan Teknik Fisika, Nafi Mulyo Kusumo dan Syarifa Khairunnisa, ditambah dengan satu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika, Muhammad Rifqi Syatria berhasil torehkan prestasi juara 1 Lomba Compfest 14 2022.
Sekadar informasi saja, Lomba Compfest 14 2022 digelar oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dimulai sejak akhir Juni 2022 dan ditutup dengan malam penghargaan pada 30 Oktober 2022.
Selama proses persiapan aplikasi ini untuk dilombakan, Syarifa mengaku hal yang paling penting adalah proses brainstorming hingga mencapai ide membutuhkan design thinking. Hal inilah yang menjadi kiat kemenangan tim Odiga.
“Tahap pertama design thinking itu adalah empathize. Dalam menentukan ide, coba dikaji, ditinjau lagi, supaya ide itu benar-benar tepat sasaran. Walaupun dari segi teknologi itu canggih banget, mungkin karena kurang tepat sasaran dan kurang applicable di kehidupan sehari-hari, nilai jualnya jadi berkurang. Jadi yang pertama, pastikan ide itu benar-benar tepat sasaran,” pungkasnya.
Aplikasi yang dilengkapi 4 Fitur Canggih dan Hemat Waktu
Aplikasi perencanaan perjalanan ini dilengkapi dengan empat fitur. Pertama, perencanaan perjalanan memakai peta interaktif yang berasal dari Mapbox GL JS. Lewat fitur ini pengguna bisa menentukan pilihan destinasi yang ingin dikunjungi langsung di atas peta.
Lantas, bagaimana caranya? Cukup mudah, kok, Sob. Hanya sekali klik, pengguna bisa diberikan informasi beserta pembagian waktu yang paling efektif berdasarkan lokasi tempat dan jumlah hari dari perencanaan perjalanan.
Kedua, perencanaan waktu berbasis artificial intelligence (AI). Kalau menggunakan teknologi ini caranya hanya klik sekali pengguna bisa mengetahui pembagian waktu paling efektif berdasarkan lokasi tempat dan jumlah hari rencana perjalanan.
Ketiga, pengoptimalan rute berbasis AI. Sebelumnya urutan lokasi yang ingin dituju mengikuti urutan ketika pengguna memasukkan lokasi tersebut di web aplikasi. Saat sedang mengurutkan rute sayangnya dapat menghabiskan waktu pengguna.
Setiap ada sebab pasti ada akibatnya, Sob. Nah, Akibat mengurutkan rute perjalanan yang memakan waktu lama, bisa jadi jalan yang dilalui pun jadi tak searah. Maka dari itu fitur pengurutan dengan menggunakan AI dapat membantu merangkai urutan perjalanan menjadi lebih rapi dan hemat waktu.
Sementara itu, fitur terakhir adalah rekomendasi destinasi menggunakan collaborative filtering algorithm. Paling tepat fitur ini dipakai saat sedang mengunjungi tempat baru.
Salah satu kelebihan aplikasi ini bisa memberikan rekomendasi tempat serta rating, dan bisa langsung ditambahkan ke bagian rencana perjalanan. Dengan membuat referensi tempat, maka keuntungannya dapat memudahkan turis agar lebih maksimalkan pengalaman perjalanannya.