Sobat, siapa di sini yang suka baca komik Marvel dan juga DC? Kamu tau nggak sih kalau ternyata ada orang Indonesia yang terlibat dalam pembuatan komik tersebut? Ia adalah Bryan Valenza yang baru-baru ini datang dan membagikan kisahnya di acara HOHO HIHI ON THE WEEKEND pada kanal YouTube Abdel Achrian.
Bryan Valenza adalah seorang color artist, yang bertugas mewarnai gambar komik pada karakter Marvel, DC hingga Image Comics, setelah sang ilustrator menyelesaikan gambarnya. Lho, Marvel dan DC beda rumah produksi, kok bisa Bryan bekerja untuk keduanya?
Pada acara HOHO HIHI ON THE WEEKEND Bryan menjelaskan bahwa dirinya tidak terikat oleh kedua perusahaan animasi tersebut, alias bekerja sebagai freelancer.
“Soalnya gue freelance, nggak in house dan nggak eksklusif juga. Jadi biasanya ada exclusive artist, kontraknya eksklusif biasanya, 5 tahun 10 tahun tapi nggak boleh ngerjain yang lain-lain,” urainya.
Tugas Bryan sebagian color artist adalah mewarnai gambar yang masih hitam putih dan sudah ada shading (bayangan) atau bahkan masih polos dari ilustrator. Bryan mengungkap ia biasanya mewarnai gambar dengan software Photoshop yang menurutya memiliki tools lengkap.
Pembagian tugas antara ilustrator komik dan yang mewarnai komik memang lumrah di industri komik Amerika. Meskipun ada juga orang-orang di Amerika yang bisa bertugas sebagai ilustrator dan color artist. Bryan sendiri tidak hanya jago memainkan warna pada karakter tokoh yang ada di komik Marvel dan DC, tetapi iya juga mampu menggambar bahkan sempat menjadi seorang ilustrator.
Selain itu, dalam acara HOHO HIHI ON THE WEEKEND, Bryan menjelaskan juga alur produksi dalam pembuatan komik di kedua perusahaan ternama tersebut. Awalnya penulis akan membuat script per halaman secara detail sesuai dengan adegan per panel termasuk dialog dan SFX (sound effect). Lalu, setelah tugas scripter selesai dilanjutkan oleh ilustrator untuk menggambar atau menerjemahkan karakter serta cerita yang dibuat oleh penulis cerita.
Lalu, untuk komando mewarnai akan datang dari editor komik. Terkhusus Marvel, biasanya mereka akan mempercayakan sepenuhnya kepada color artist untuk masalah warna.
View this post on Instagram
Untuk mewarnai satu komik, Bryan biasanya diberi waktu 2 minggu namun bisa ia selesaikan hanya dalam 1 minggu bersama timnya.
Perjalanan Menemukan Passion Color Artist hingga Publish Komik di AS
Host HOHO HIHI ON THE WEEKEND kemudian menanyakan Bryan awal mula dirinya terjun ke pekerjaan color artis dan bekerja untuk komik populer dunia.
Bryan dulunya berkuliah jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) di Itenas Bandung. Pada saat kuliah, sebenarnya Bryan lebih menyukai animasi atau gambar yang bergerak. Namun menyadari bahwa di perkuliahan animasi tak diajarkan secara praktik, ia malah menemukan keasyikan mengeksplor warna dan tugas-tugas kuliah yang dikerjakannya.
Bryan kemudian juga berkenalan dengan berbagai komunitas komik di Bandung yang mengenalkan dirinya pada gaya komik Amerika. Dalam komunitas itu, ia pun mengetahui bahwa ada pekerjaan khusus untuk mewarnai gambar-gambar pada komik.
Sejak mengetahui hal tersebut, ia pun kemudian mencoba belajar pewarnaan pada komik, hasilnya pun sangat memukai teman-temannya di komunitas. Tak lama berselang ia pun mulai mendalami pewarnaan hingga dibukakan jalan mendapatkan pekerjaan color artist dari berbagai client-nya.
Setelahnya, Bryan banyak mengerjakan client comission. Di tengah perkuliahan ia juga sempat direkrut oleh studio komik Jakarta ternama bernama Stellar Labs yang juga mengerjakan orderan dari komik Marvel serta DC.
Memasuki tahun 2017, Bryan mencoba mendirikan studio dan merekrut tim sendiri yang ia beri nama Beyond Color Lab. Lewat studionya ini, ia pun mendapat pekerjaan freelance sebagai color artist untuk Marvel, DC dan banyak lainnya.
Dari berbagai pengalamannya tersebut, kemudian ia menerbitkan komik sendiri bernama Beyondtopia, di mana kisah-kisah yang dihadirkan mengadaptasi folkore Indonesia dan juga negara-negara lainnya. Hebatnya lagi, komik Beyondtopia ini sudah dipasarkan di Amerika Serikat melalui publisher FairSquare Comics dan sudah launching secara khusus di acara New York Comic Con pada Oktober 2022 silam.
View this post on Instagram
Mengenai pembuatan komik Beyondtopia, selain co-writer dan lettering, seluruhnya dikerjakan oleh orang-orang hebat Indonesia.
“Ini juga salah satu project idealis, gue pengen ngumpulin artis-artis komik Indonesia dalam satu project ini. Hampir semua yang terlibat adalah top artist di Indonesia,” jelasnya.
Sangat menginspirasi banget ya, Sob kisah Bryan Valenza. Bagi kamu yang penasaran dengan hasil karya Bryan, bisa kamu lihat komik Iron Man, Spiderman, Ghost Rider dan tentunya Beyondtopia yang digagasnya sendiri.