Sejak dinobatkan menjadi tuan rumah perhelatan presidensi G20 pada Desember 2021 lalu, Indonesia saat ini sedang menghelat puncak rangkaian kegiatan Presidensi G20 yaitu KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) yang mengundang para pemimpin negara G20 ke Bali. Nah, dalam menyambut para delegasi KTT G20 2022, nampak jalan-jalan di wilayah Pulau Bali banyak dihiasi ornamen yang disebut penjor.
Lalu, apa itu penjor? Ketua Paruman Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) I Gusti Ngurah Sudiana menjelaskan mengenai penjor dan maknanya. Penjor merupakan simbol ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ornamen hiasan atau salah satu budaya khas masyarakat Bali.
“Penjor merupakan bentuk ucapan terima kasih yang disampaikan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena telah mengutus Sang Hyang Tri Murti untuk menolong umat manusia dari kelaparan dan bencana,” katanya dalam keterangan rilis, Minggu (13/11/2022).
Selain itu, penjor juga menjadi ungkapan terima kasih kepada pertiwi karena memberikan tempat hidup dan kesejahteraan manusia untuk mencapai kemenangan dharma melawan adharma. Sang pertiwi kemudian digambarkan sebagai dua ekor naga, yakni Naga Basuki dan Naga Ananta Bhoga. Nah, naga ini juga biasa digambarkan melalui penjor.
Mengenai bentuk, penjor biasanya terbuat dari bambu yang ujungnya melengkung setinggi 10 meter. Lalu penjor juga dihiasi janur muda dan daun lainnya seperti plawa, melambangkan leher, kepala hingga rambut naga. Di ujung penjor juga dipasang sampian berbentuk melengkung menandakan ekor naga.
Penjor juga dilengkapi dengan pala bungkah yaitu umbi-umbian seperti ketela rambat. Lalu pala gantung seperti kelapa, pisang, nanas, juga palawija seperti jagung dan padi. Selanjutnya ada jajan yang menggambarkan bulu naga serta sanggah Ardha Candra yang lengkap dengan sajen.
Masyarakat Bali sendiri, mengenal dua jenis penjor yaitu penjor sakral yang dipasang karena berkaitan dengan upacara adat seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan, lalu ada juga penjor sebagai hiasan. Untuk pemasangan penjor hiasan ini tidak harus berkaitan dengan upacara adat sakral, seperti saat ini untuk menyambut delegasi KTT G20.
Untuk jumlahnya sendiri, diketahui ada sebanyak 2.500 penjor yang dipasang sepanjang rute perjalanan yang akan dilewati para delegasi KTT G20. Penjor juga dipasang di sekitar lokasi G20 hingga dekat penginapan para delegasi.
Dalam memasang ribuan penjor tersebut, Pemerintah Provinsi Bali diketahui telah menggelontorkan dana hingga Rp3,5 miliar. Sekedar informasi saja, Sob, kegiatan KTT G20 yang berlangsung pada 15 – 16 November 2022 berjalan sangat lancar. Setelah kegiatan tersebut, di akhir acara KTT G20, Indonesia menyerahkan Presidensi ke negara G20 selanjutnya, yakni India.