Mengenal Zat Fenilbutazon, Bahan Kimia pada Jamu Tradisional

Efek sampingnya nggak main-main, Sob!

Zat Fenilbutazon

Foto ilustrasi obat-obatan herbal. Sumber: pixabay.com/sik-life

Selain mengimbau bahaya produk Share In Jar, ternyata Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga temukan jamu yang mengandung zat fenilbutazon, di sebuah pabrik obat tradisional ilegal di Banyuwangi, Jawa Timur, yang ditemukan pada beberapa waktu lalu. 

Dalam kasus ini BPOM telah melakukan pendalaman terhadap laporan tersebut, Sob. Investigasi ini membuahkan hasil di pabrik jamu ilegal Tawon Klenceng. Di mana pabrik tersebut ditemukan campuran jamu dengan bahan kimia. Parahnya lagi jamu ilegal tersebut yang diproduksi ini telah dicampurkan dengan bahan kimia yang mengandung zat fenilbutazon

Apa Itu Zat Fenilbutazon?

Perlu diketahui, fenilbutazon merupakan sebuah Bahan Kimia Obat (BKO) termasuk dalam golongan Anti-Inflamasi Non-Steroid (AINS), Sob. Kandungan ini biasa digunakan untuk mengatasi nyeri, peradangan pada rematik, penyakit asam urat (gout), dan radang sendi (osteoartritis). 

Pada obat yang memiliki kandungan zat ini nggak bisa diminum sembarangan, Sob. Penggunaan fenilbutazon ini sangat dibatasi, Sob karena memiliki kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh. Untuk itu penggunaan fenilbutazon juga dilarang dalam pembuatan jamu.

Efek Samping Fenilbutazon

Menurut penjelasan dari Penny K Lukito selaku Kepala BPOM, apabila bahan kimia obat tersebut dimasukkan ke dalam produk tanpa tunjukkan untuk indikasi yang jelas dan dosis yang tepat, maka akibatnya bisa menimbulkan efek samping cukup berbahaya, yaitu:

– Pendarahan lambung

– Nyeri lambung

– Gagal ginjal

Mengutip Alodokter, dijelaskan bahwa kandungan fenilbutazon tidak boleh digunakan sembarangan ke dalam produk apapun. Lalu, agar kamu terhindar dari efek samping dari obat atau jamu yang mengandung fenibutazon, perhatikan hal-hal di bawah ini:

– Dilarang menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi terhadap Fenilbutazon atau OAINS. 

– Beri tahu dokter jika sedang menderita penyakit asma, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, penyakit tiroid, gangguan ginjal, radang usus, gangguan hati, tukang lambung, gangguan pernapasan, sindrom Sjogren, tukak usus, gangguan pembekuan darah, diabetes, atau trombositopenia

– Jelaskan kepada dokter apabila pernah mengalami pendarahan saluran pencernaan atau pernah operasi bypass jantung. Sebab fenilbutazon tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut 

Fenilbutazon sangat tidak baik bagi orang hamil, menyusui atau sedang merencanakan kehamilan

Fenilbutazon juga tidak diperkenankan untuk orang baru mengonsumsi obat suplemen, atau produk herbal tertentu

– Jika mengalami alergi obat, overdosis atau efek samping setelah mengonsumsi obat fenilbutazon sebaiknya segera hubungi dokter.

Exit mobile version