Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membentuk Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia. Setelah beberapa bulan lalu tersiar kabar soal mantan atlet sepak bola Indonesia yang kesulitan dana pengobatan, kehadiran yayasan ini mengembuskan harapan perbaikan nasib. Sempat vakum, yayasan PSSI kini bangkit kembali didorong rasa peduli kepada pesepakbola timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta, Kamis lalu (22/6/2023) mengatakan, Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia (YBSBI) dibentuk khusus melayani kebutuhan mantan pemain sepakbola tim nasional Indonesia. Sementara bagi pemain-pemain profesional non timnas, kata dia, merupakan tanggung jawab masing-masing klub lokal.
Dalam konferensi pers di Gelora Bung Karno Arena, Senayan, Jakarta, Kamis, (22/6/2023), Erick mengungkapkan, organisasi tersebut dibentuk untuk merawat dan membina mantan pemain timnas Indonesia yang membutuhkan bantuan.
“Kami dari kepengurusan PSSI yang baru ingin mengubah persepsi pemain timnas dilupakan setelah tidak berkontribusi, terpuruk, bahkan kesehatan tidak terjamin apa lagi masa depannya,” ujar Erick, dikutip dari Tempo.
Yayasan ini diketuai langsung oleh Erick Thohir. Selain itu, nama-nama seperti Taufiequrachman Ruki, Ardan Adiperdana, dan Rudy Setia Laksmana menjadi pembina yayasan.
Pada masa silam, pernah dibentuk Yayasan PSSI di bawah kepemimpinan Ketum PSSI Kardono (1983–1991). Namun setelah pergantian kepengurusan, yayasan PSSI tidak berlanjut.
Tentu dengan kehadiran YBSBI, seakan yayasan PSSI bangkit kembali. Ia memberi semangat dan manfaat lebih bagi pemain timnas yang telah pensiun. Ini menjadi sebuah langkah baik yang diwujudkan oleh asosiasi sepak bola Tanah Air tersebut.
“Inilah kenapa kami di yayasan ingin membuktikan bahwa PSSI hadir merawat dan membina. Di sini fungsi yayasan yang dibentuk saat ini,” kata Erick, menambahkan.
Program Jangka Panjang
Ada dua program utama yang bakal dijalankan YBSBI. Pertama, berkaitan dengan kesehatan fisik mantan pemain. Kedua, penataan karier pemain timnas setelah tidak lagi aktif bermain.
Untuk menjalankan kedua program itu, Erick mengatakan, PSSI akan mengembangkan sejumlah langkah. Sebagai tahap awal, bersama YBSBI pihaknya akan memetakan daftar nama pemain timnas yang membutuhkan bantuan. Dia mencontohkan salah satunya eks penjaga gawang timnas, Kurnia Meiga.
Beberapa bulan lalu, Kurnia Meiga terpaksa menjual beberapa barang pribadi dan medalinya demi memenuhi kebutuhan hidup. Terlebih setelah dirinya menderita kelainan penglihatan, Meiga kesulitan dana pengobatan.
Dalam sebuah unggahan di akun pribadinya, Erick Thohir telah menyumbangkan bantuan. Kurnia Meiga yang telah memilih pensiun dini pada tahun 2017 lalu tampak senang, sekalipun dalam kondisi penglihatan terhambat.
View this post on Instagram
Pada bulan pertama, sekretaris YBSBI dan PSSI akan memetakan data pemain timnas Indonesia antara yang berkecukupan dan berkekurangan.
Bulan selanjutnya, Erick merencanakan menggelar studi banding dengan Jepang. Ini dimaksudkan agar setelah tidak aktif mendukung timnas, para pemain dapat mempersiapkan jenjang karier bagi penghidupan di kemudian hari. Perihal ini, kata Erick, akan disosialisasikan kepada sedari pemain timnas U-16.
“Kami mendorong U-16 dan U-17 mengerti career path masa depan mereka. Kalau berprestasi ada ASN, Polisi, TNI, BUMN, atau mereka punya keinginan lain dengan tabungan dan pendidikannya, bisa kerja di swasta atau di industri sepak bola,” tutur Erick.
“Kami ingin pemain-pemain timnas Indonesia jangan hanya dipuji-puji saat berkontribusi baik, namun dilupakan setelah pensiun. Ini yang PSSI ingin ubah persepsinya.”
Setuju banget, nggak, nih, Sob? Kita doakan semoga yayasan tersebut dapat menjalankan peran dengan sebaik mungkin.