Laporan World Prosperity Index dari Legatum Institute yang berbasis di London, Inggris, mencatat Indonesia mengalami peningkatan kemakmuran pada 2020 dengan skor 61,10 poin. Jumlah ini mengalami peningkatan empat peringkat dari 2019.
Dengan adanya laporan World Prosperity Index diharapkan dapat membantu negara-negara dalam mengidentifikasi tindakan spesifik untuk menuju kemakmuran di masa pandemi seperti sekarang ini.
Jumlah poin yang dinilai Legatum Institute sendiri mengangkat posisi kemakmuran Indonesia dari posisi ke 61 di tahun 2019 menjadi posisi 57 di tahun 2020 secara global. Sedangkan di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi ketiga di bawah Singapura dan Malaysia.

Pengukuran kemakmuran sendiri dilakukan Legatum Institute dengan tiga variabel utama yang memiliki dua belas elemen kemakmuran. Ketiga variabel utama tersebut di antaranya, yaitu:
Masyarakat Inklusif
Menjelaskan struktur hubungan yang ada pada masyarakat. Di mana hubungan ini dilihat dari antarindividu dan individu dengan institusi yang lebih luas. Hubungan-hubungan tersebut dapat membuat masyarakat semakin dekat dan berkembang.
Dalam hal membuat masyarakat berkembang sendiri lembaga-lembaga sosial dan hukum sangat diperlukan untuk melindungi kebebasan individu untuk berkembang. Adapun elemen-elemen pada variabel masyarakat inklusif dirumuskan ke dalam empat bagian:
– Keselamatan dan Keamanan: Bagian ini mengukur individu dan masyarakat bebas dari perang dan konflik sipil, terorisme, teror dan kekerasan politik. Sehingga masyarakat dapat hidup tentram dan damai.
– Kebebasan Pribadi: Diberikan kebebasan individu berupa kebebasan berkumpul, berserikat, berbicara dan akses informasi. Sehingga tidak terjadi diskriminasi hukum dan tercipta toleransi sosial yang tinggi serta terjadi peningkatan pendapatan nasional.
– Tata Kelola: Bagian ini melihat dan memeriksa apakah pemerintah melakukan pembatasan kekuasaan atau beroperasi secara efektif tanpa korupsi, Aturan hukum, institusi dan kualitas regulasi apakah berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta tidak terlalu membebani rakyat.
– Modal Sosial: Mengukur hubungan pribadi, keluarga, jaringan sosial dan kedekatan masyarakat terhadap institusi yang tinggi. Jika hubungan di lini ini berjalan dengan baik dapat menjadi aset untuk menghasilkan keuntungan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ekonomi Terbuka
Variabel ekonomi terbuka ini menjelaskan sejauh mana ekonomi dapat mendukung persaingan, mendorong inovasi, menghasilkan investasi, mempromosikan bisnis perdagangan, dan memfasilitasi pertumbuhan inklusif.
Jika variabel ini tidak berjalan, maka sangat sulit untuk menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Elemen-elemen yang terdapat pada ekonomi terbuka, di antaranya:
– Lingkungan Investasi: Mengukur sejauh mana investasi dapat dilindungi secara memadai dengan keberadaan hak milik, perlindungan investor dan penegakan kontrak. Elemen ini juga dapat mengukur sejauh mana modal domestic dan internasional baik utang maupun ekuitas tersedia untuk investasi.
Semakin hadirnya sistem hukum untuk investor, semakin banyak investasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
– Kondisi Perusahaan: Perusahaan dapat berbisnis dengan mudah, persaingan sehat dan banyak perusahaan tumbuh berkembang. Pasar yang memungkinkan para pelaku untuk bersaing, sangat berguna bagi pebisnis untuk berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru. Hal ini penting untuk ekonomi yang dinamis.
– Akses pasar dan infrastruktur: Sangat dibutuhkan untuk mengukur kualitas infrastruktur yang memungkinkan berlangsungnya perdagangan pada bidang transportasi, sumber daya dan komunikasi. Elemen ini juga dapat mengukur seberapa besar penghambat arus barang dan jasa antar bisnis.
– Kualitas Ekonomi: Digunakan untuk mengukur seberapa kuat perekonomian berupa keberlanjutan fiskal dan stabilitas makroekonomi serta bagaimana perekonomian menghasilkan kekayaan (produktivitas, daya saing yang dinamis).
Masyarakat yang Berdaya
Variabel ini berarti kualitas pengalaman hidup masyarakat dan aspek terkait memungkinkan individu mencapai potensi penuh, melalui otonomi dan penentuan nasib sendiri. Pada variabel masyarakat yang berdaya juga melihat aspek-aspek yang dibutuhkan untuk membuat sumber daya menjadi makmur, mulai dari material, nutrisi yang memadai, kualitas, akses yang baik, kualitas, hasil kesehatan, serta lingkungan yang aman dan bersih.
Elemen-elemen pada variabel masyarakat yang berdaya antara lain:
– Kondisi Hidup: Bagian ini mengukur serangkaian kondisi atau keadaan yang diperlukan bagi semua individu untuk mencapai tingkat kemakmuran yang paling dasar.
– Kesehatan: Pada elemen ini suatu negara harus memiliki layanan kesehatan yang berkualitas, baik kualitas kesehatan mental dan kesehatan fisik. Hal ini agar bangsa benar-benar makmur, serta masyarakatnya memiliki kesehatan yang baik.
– Pendidikan: Elemen ini mengukur partisipasi, hasil dan kualitas dari empat tahap pendidikan serta keterampilan yang dimiliki usia dewasa. Empat tahap tersebut yaitu pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
– Lingkungan Alam: Mengukur unsur-unsur lingkungan fisik yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari, mulai dari air bersih, hutan, tanah dan lapangan yang dikelola secara berkelanjutan. Kualitas lingkungan alam yang baik dapat menghasilkan tanaman, bahan konstruksi, makanan dan sumber energi lainnya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dari elemen-elemen yang masuk dalam variabel utama sendiri memiliki peringkat tersendiri, yang dapat dilihat melalui Prosperity.com.