Kabar baik buat WNI (Warga Negara Indonesia) yang suka melancong dan belanja di 4 negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Kini kamu nggak perlu ribet lagi untuk tukar uang rupiah dengan uang setempat di money changer. Karena Bank Indonesia (BI) telah bekerja sama dengan 4 bank sentra negara ASEAN.
Ya, Bank Indonesia dengan 4 bank sentra lainnya di negara ASEAN, tepatnya Bank Thailand, Bank Negara Malaysia, Otoritas Moneter Singapura, dan Bank Sentral Filipina telah bekerja sama membentuk konektivitas pembayaran di ASEAN (ASEAN payment connectivity). Kerja sama antar negara di ASEAN ini disebut-sebut menjadi pionir di dunia.
“Jadi kalau yang lain masih membahas ini itu, kita di ASEAN mungkin akan menjadi first mover. Lima bank sentral ini nantinya akan mendorong terciptanya payment connectivity di ASEAN,” ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta dalam diskusi virtual, Kamis (7/7) silam.
Sistem pembayaran antar negara (cross border payment) ini awalnya digagas oleh anggota G20. Namun ada kendala dalam mewujudkan CBD yaitu di antaranya terkendala oleh biaya yang mahal, perbedaan waktu tiap negara, transparansi, dan aksesibilitas yang terbatas. Akhirnya negara ASEAN bergerak mewujudkan hal tersebut.
Dengan adanya cross border payment, nantinya pembayaran bisa dilakukan melalui fast payment, open API (application payment interface) dan quick response (QR) code yang dilandasi dengan Local Currency Settlement (LCS).
Nantinya, WNI yang bepergian dan berbelanja di 4 negara lainnya tersebut hanya cukup melakukan scan QR ketika membayar. Settlement akan dilakukan dalam currency (mata uang) masing-masing sehingga tidak ada double kurs.
Saat ini sistem Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) BI sudah dilakukan uji coba QR Cross Border dengan Malaysia dan Thailand sehingga konsumen dan pedagang di kedua negara dapat melakukan dan menerima pembayaran barang dan jasa melalui QR Code.
Pihak bank Indonesia mengatakan bahwa kerja sama pembayaran lintas negara di ASEAN memang baru dapat dilakukan di 5 negara, tetapi tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang, negara yang ikut bekerja sama akan bertambah.
Siapa sih yang nggak mau dengan sistem pembayaran yang menawarkan kemudahan dalam biaya transfer yang lebih murah, efisiensi dalam penggunaan uang tunai, dan tidak perlu repot menukar kurs? Nantinya, jika sistem ini berjalan dengan baik, maka pembayaran di keempat negara kan jadi lebih mudah. Semoga ke depannya nggak cuma di 4 negara ASEAN aja nih WNI bisa berbelanja dengan, tapi ke negara-negara lainnya.