Bagi Sobat SJ yang memiliki website atau blog, berhati-hati dan harap selalu cek keamanan ruang berkarya kamu tersebut. Pasalnya, baru-baru ini AwanPintar.id mencatat bahwa area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi disebut menjadi ‘ladang’ serangan siber atau hacker.
Yups, dalam Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester Pertama 2023, alamat protokol internet (IP Address) Indonesia berada di posisi 11 terbanyak yang digunakan oleh pelaku serangan siber. Tiga negara teratas yang melakukan kejahatan digital yang menyerang IP Address di Indonesia antara lain Brasil, Amerika Serikat, dan Iran.
“AwanPintar.id mencatat Indonesia masuk dalam peringkat 11 dari negara penyerang ini berarti alamat IP Indonesia digunakan secara aktif untuk melakukan serangan ke sesama server di Indonesia,” tulis AwanPintar.id seperti dikutip CNN Indonesia pada Kamis (20/7/2023).
Dari data yang didapat tersebut, lima wilayah yang menjadi sumber serangan digital terbanyak antara lain DKI Jakarta dengan jumlah serangan sebanyak 11,2 juta selama paruh pertama 2023.
Kedua, Depok, di mana terdapat 2,4 juta serangan selama paruh waktu 2023. Dilanjutkan dengan wilayah Tangerang yang mendapat serangan kurang lebih 1,2 juta. Diikuti wilayah Bogor dengan 911 ribu serangan dan wilayah Bekasi 843 ribu serangan.
Mengenai serangan yang berada di wilayah Bekasi, secara spesifik AwanPintar.id mengungkapkan bahwa serangan tersebut berada dalam satu kelurahan, yakni Jatikramat.
“Kelima daerah tersebut berdasarkan agregasi data yang diperoleh AwanPintar.id selama enam bulan pertama di tahun 2023 sebagai daerah paling sering melakukan serangan domestik, meski sebagian dari serangan tersebut pemicunya bisa saja berasal dari negara luar,” tulis laporan tersebut.
Lalu apa saja jenis serangan siber terbanyak di Indonesia?
Laporan Ancaman Digital menjelaskan detection of a network scan, generic protocol command decode, serta attempted information leak menjadi serangan yang banyak dilakukan para hacker dari luar negeri.
Sebagau informasi, Sob, banyak para pengguna internet menanyakan kenapa bisa wilayah Jabodetabek menjadi wilayah yang mudah dilakukan kejahatan digital? Padahal Indeks Masyarakat Digital dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2022 mengungkapkan bahwa Jabodetabek masuk sebagai daerah dengan infrastruktur dan ekosistem digital terbaik secara nasional.
Menurut Sobat, apa yang perlu dilakukan oleh Kominfo dalam mengatasi masalah ini?