Sejak lama telah diketahui bahwa logam dibutuhkan sebagai elemen pendukung aktivitas manusia. Misal, digunakan sebagai material gagang pintu, perhiasan, perabotan dapur, dan masih banyak lagi. Meski begitu, tahukah Sobat, ternyata paparan logam sangat berbahaya bagi manusia, loh. Bahkan logam bisa menjadi pemicu timbulnya alergi kulit, loh.
Melansir Live Science via Kompas.com, seseorang bisa mengalami gejala alergi kulit seperti dermatitis apabila melakukan kontak dengan nikel, kobalt, dan kromium yang tidak memiliki elektron lengkap.
Di dalam nikel terdapat dua elektron. Saat terjadi pelepasan, kedua elektron tersebut bisa menstabilkan atom yang dikenal sebagai ion dan memberinya muatan positif. Nah, bila nikel itu terdapat dalam kalung atau kancing celana, ion akan berinteraksi dengan kulit pemakainya.
Ion nikel yang terlepas ini akan menempel di protein spesifik yang berada di dalam kulit. Karena ada logam masuk ke dalam protein kompleks, tubuh akan merespons sebagai “benda asing”. Alhasil mereka pun memicu respons dari imun.
Kalau paparan logam sudah menyentuh kulit, maka bisa membuat sel-sel kekebalan tubuh menjadi peka dan sensitif. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui sensitivitas tubuh terhadap logam.
Menurut American Academy of Pediatric (AAP), faktor genetik dan lingkungan juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang sensitif. Hal ini memicu alergi akibat berinteraksi dengan paparan logam. Apalagi jika seseorang memiliki profesi rutin bersentuhan dengan logam, maka potensi alerginya akan semakin besar.
Apa saja gejala alergi terhadap logam?
Santhosh Kumar, seorang ahli alergi di Rumah Sakit Anak Richmond, Virginia Commonwealth University, mengatakan, ada berbagai macam gejala alergi logam. Mulai dari yang relatif hingga mengancam jiwa.
Pada umumnya alergi logam ditandai dengan dermatitis kontak. Tahukah Sobat, dermatitis kontak merupakan ruam kulit yang gatal dan bengkak. Biasanya gejala ini timbul karena kontak langsung dengan zat pemicu alergi.
Gejala alergi ini mulai muncul dalam kurun waktu 30 menit setelah penderita terpapar oleh logam. Jika nggak segera ditangani dengan obat, maka alergi ini dapat berlangsung sekitar 12 jam hingga satu bulan.
Selain bisa menyebabkan bengkak dan gatal, alergi kulit terhadap logam juga bisa menyebabkan ruam merah muda dan menyebar, papula (benjolan kecil dan padat pada kulit), dan eritroderma eksfoliatif. Untuk eritroderma eksfoliatif ini kulit bisa meradang dan mulai mengelupas.
Bahkan menurut publikasi dari The Journal of Allergy and Clinical Immunology, orang yang memiliki alergi logam bisa mengalami reaksi terhadap implan bedah tertentu.
Lebih parahnya lagi, reaksi tersebut bisa saja terjadi sekalipun pasien nggak memiliki riwayat alergi logam sebelumnya. Namun, reaksi alergi terhadap implan bedah logam relatif jarang terjadi.