Kain tenun dan kain songket mungkin banyak dinilai masyarakat Indonesia saat ini sebagai kain tradisional yang kuno dan tidak memiliki nilai jual. Padahal pendapat tersebut salah besar, kain tenun dan kain songket bisa bernilai jika kita bisa mengembangkannya. Seperti yang dilakukan olehsalah satu Wanita Inspirasi di Indonesia yaitu Prof. Dr, Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA, yang telah berjuang melestarikan kain tenun Nusantara selama kurang lebih 36 tahun.
Meski bergelar pakar hukum, kecintaan Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA sebagai Wanita Inspirasi di Indonesia akan kain tenun dan kain songket sangatlah tinggi. Terbukti ia telah ‘melahirkan’ jutaan pengrajin tenun dan songket yang menjadi binaannya di Yayasan Cinta Budaya Kain Tradisional Nusantara dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia.
Perempuan kelahiran Solo tahun 1960 ini, mulai tertarik dengan kain tenun dan songket saat usianya beranjak dewasa. Ia menilai kain tenun dan kain songket memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda dengan kain-kain tradisional lainnya.
“Saya mulai tertarik dengan produk ini karena unik pengerjaanya dan saya ingin mengembangkan karya nenek moyang kita ini kepada generasi penerus,” jelasnya kepada salah satu media online di Indonesia.
Menenun sendiri merupakan pekerjaan yang sangat membutuhkan kesabaran, ketelitian dan waktu yang cukup lama. Untuk itulah, Anna (nama panggilan) mulai mencurahkan semua tenaga, waktu, dan uangnya untuk para pengrajin agar tetap bersemangat dan berkreasi dan tidak meninggalkan budaya menenun.
Sejauh ini, Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA bersama para pengrajinnya telah memoderenisasikan kain tenun dan kain songket agar mendapat hati generasi muda saat ini. Sebab, bila tidak dikembangkan, dengan era atau zaman, lambat laun budaya menenun membuat kain tenun dan kain songket akan ditinggalkan.
Hasilnya, kain tenun dan kain songket produksinya dapat menembus pasar di Indonesia bahkan hingga pasar internasional seperti Arab Saudi, Dubai, Australia, Amerika Serikat hingga beberapa negara di Eropa.
Atas dedikasi Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA melestarikan kain tenun dan kain songket, ia dinobatkan sebagai “Pelopor Budaya Kain Tenun dan Songket Nusantara”. Dan pada 2019 ia mendapat penghargaan Most Inspiring Woman of the Year 2019 dari Woman Beauty.
Tidak hanya itu saja, di tahun yang sama ia mendapat penghargaan Best Women in Professional dan Best Women in Entrepreneur dari Pusat Prestasi Indonesia.
Sedikit informasi saja, kain tenun dan kain songket produksi Anna memiliki kualitas tinggi. Sebab, dalam penggarapannya, dipersiapkan bahan baku alami hingga proses menenun dilakukan dengan menggunakan cara tradisional, dengan cara tersebut hasil yang didapat akan lebih baik daripada menggunakan mesin.