Bukan rahasia lagi, bahwa pekerjaan manusia digembar-gemborkan akan digantikan oleh robot di masa mendatang. Bahkan ternyata nggak dalam bentuk fisik robot, pekerjaan manusia bakal tergantikan oleh manusia virtual (human virtual) berbentuk non-fisik. Nah, China adalah salah satu negara yang sudah mempekerjakan virtual human, Sob.
Kantor jasa keuangan, dewan pariwisata lokal hingga media pemerintah sudah merekrut virtual human untuk kerja bareng. Manusia digital hasil kombinasi animasi, teknologi, suara dan pembelajaran mesin ini memiliki kemiripan tingkat tinggi dengan manusia asli serta mampu berinteraksi dengan baik. Ada ekspresinya pula!
Salah satu perusahaan penyedia layanan virtual human, Baidu, mengungkapkan saat ini pesanan klien atas teknologi tersebut jumlahnya meningkat sejak 2021.
Li Shiyan, kepala divisi human virtual dan bisnis robotika Baidu menyatakan bahwa industri virtual human akan semakin bertumbuh. Menurutnya, pertumbuhan mencapai 50% setiap tahun hingga 2025.
Lantas, manusia virtual ini juga dapet gaji nggak, sih, seperti karyawan pada umumnya?
Jawabannya iya, Sob. Untuk virtual human 3D digaji 100.000 yuan dan versi 2D mendapat 20.000 yuan per tahun. Biaya ini bisa saja menurun saat teknologi mulai meningkat di masa depan dan pemerintah mulai masif mendukung penggunaan virtual human di pekerjaan.
Selain itu, pemerintah China beranggapan kalau manusia virtual scandal-free. Mengingat akhir-akhir ini makin banyak public figure China yang tersandung skandal. Salah satu selebriti virtual China yang terkenal adalah Luo Tianyi, kini ia memiliki lebih dari 3 juta penggemar. FYI, kalau di Indonesia kita juga punya pedangdut metahuman, Lav Caca.
Saking bermanfaatnya, China bahkan berencana memperluas penggunaan virtual human di berbagai sektor, seperti penyiaran, manufaktur, dan bidang lainnya. Untuk sekarang, brand di China mengandalkan virtual human sebagai juru bicara atau brand ambassador alternatif, selebriti digital hingga pembawa acara yang menyiarkan berita.
Hmm, bagaimana tanggapanmu mengenai virtual human yang mulai direkrut untuk bekerja di perusahaan, Sob? Kamu merasa terancam atau justru terbantu, nih? Beberapa dari kalian pasti berpikiran kalau keberadaan mereka mengancam pekerjaan, sih. Namun kalau dimanfaatkan dengan baik, sepertinya teknologi tersebut ada manfaatnya, sih, asal digunakan sesuai porsinya saja.