Sobat SJ, siapa dari kamu yang hobi banget nonton serial atau film streaming, nih? Jika iya, kamu patut baca artikel ini sampai habis, deh! Sebab, Vidio rajai OTT Indonesia dan sukses mengungguli platform OTT lainnya seperti Netflix dan Disney+.
Hal ini disampaikan melalui survei Nielsen bertajuk Streaming Content Rating yang diluncurkan Kamis (8/12). FYI, survei ini berfungsi untuk mengukur pemirsa lintas media pada TV linear dan streaming seluler demi kebutuhan pasar di Indonesia. Survei yang dilakukan mulai Juni hingga Agustus 2022 ini dilakukan pada 3.700 orang di 11 kota besar di Indonesia seperti Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, dan Surakarta.
“Streaming Content Ratings akan melihat siapa, di mana, dan bagaimana pemirsa streaming saat ini sehingga dapat memberikan pengukuran yang tepat untuk program yang dilihat melalui platform streaming teratas dengan menyatukan beberapa fragmen menjadi satu sumber,” jelas Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia.
Dari survei tersebut didapatkan bahwa behaviour masyarakat Indonesia yang menggunakan mobile streaming bisa menghabiskan waktu 9 jam per bulan. Sedangkan untuk heavy users atau pengguna aktif, bisa menghabiskan 28 jam per bulan. Wih, kaum penonton KDrama maraton mana suaranya? Kamu banget, nih!
Sedangkan untuk OTT (over-the-top) yang sering digunakan di Indonesia adalah Vidio (4,4%), Disney+ Hotstar (2,0%), Netflix (1,6%), Viu (1,0%), dan RCTI+ (0,9%) berdasarkan hasil survei per Agustus 2022.
Dari data tersebut, Vidio sukses rajai OTT Indonesia sebagai platform lokal asal Tanah Air. Walau tiap OTT platform menawarkan konten yang berbeda dan menarik bagi penonton, namun survei tersebut bisa menjadi bukti bahwa konten lokal mampu jadi kunci bagi industri kreatif yang memproduksi hiburan visual seperti series atau film. Hematnya, sih, konten lokal punya peluang untuk bersaing, Sob!
“Konten lokal bisa jadi salah satu kunci, tetap lokal lebih banyak yang nonton. Itu jugalah yang diperhatikan oleh streaming platform seperti Netflix atau Disney+ Hotstar. Di sana juga mulai banyak konten lokal,” imbuh Hellen.
Di luar dari platform seperti YouTube, bagaimana pada akhirnya Vidio bisa ungguli platform besar lainnya yang hadir di Indonesia, ya?
Hal ini dikarenakan Vidio masuk ke dalam kategori platform AVOD (Advertising Supported Video On Demand) alias yang ‘hidupnya’ dari iklan. Berdasarkan survei serupa, jumlah orang yang dijangkau dari platform berjenis AVOD adalah 5,9 persen. Vidio, RCTI+, Vision+, iQiyi, dan Viu merupakan platform yang masuk ke dalam kategori AVOD.
Sedangkan Netflix, Disney+ Hotstar merupakan platform berjenis SVOD (Subscription Video On Demand) yang mana berbayar untuk kemudian bisa menikmati kontennya. SVOD sendiri meraih 3,1 persen pengguna berdasarkan survei tersebut.
Sedangkan beberapa konten yang hits di Vidio adalah berjenis series atau sinetron dan acara olahraga seperti Cinta setelah Cinta, Pertaruhan The Series, Virgin Mom, AFF Cup U-19, dan Panggilan.