Memiliki hobi merajut sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, salah satu warga Indonesia asal Bandung yang kini menetap di Sacramento, California, Amerika Serikat, Vera Fuad diketahui banyak meluangkan waktu untuk merajut topi dan bando untuk disumbangkan kepada anak-anak yang kurang beruntung di berbagai negara.
Hal yang ia Vera Fuad lakukan ini bermula saat ia menjenguk dan melihat pasien anak-anak yang menderita kanker di rumah sakit Stanford, California. Saat itu, ia melihat anak-anak tersebut tidak memiliki rambut dampak kemoterapi.
“Sedih melihat mereka, sudah sakit, nggak ada rambut. Jadi saat perjalanan pulang itu saya selalu berpikir (apa yang bisa saya lakukan untuk membuat mereka gembira?). Saya lalu mulai dengan membuat topi yang lucu-lucu to make them happy, that’s how it started,” cerita Vera seperti dikutip VOA Indonesia.
Sejak saat itu, ia mulai tergerak untuk menyumbangkan topi-topi hasil rajutannya ke rumah sakit anak-anak penderita kanker, salah satunya di rumah sakit UC Davis di Sacramento sekitar 6 tahun lalu.
Saat membuat topi-topi lucu untuk anak-anak pengidap kanker, Vera juga menceritakan jika pihak rumah sakit memberikan persyaratan, yaitu topi yang disumbangkan diminta menggunakan benang dan sabun yang khusus sebelum diserahkan.
“Mereka mau sekali mendapat topi-topinya itu. Jadi saya melakukannya selama dua tahun kayaknya ya, sumbang-sumbang topi,” lanjut cerita perempuan yang sudah tinggal di Amerika kurang lebih selama 34 tahun ini.
Topi-topi rajutan Vera sendiri banyak menampilkan karakter-karakter lucu seperti Minion, manusia salju, dan aneka binatang. Dengan karyanya tersebut membuat wajah anak-anak yang menerima topi rajutan Vera menjadi cerita dan senyum bahagia.
Tidak hanya itu, topi rajutan Vera tidak hanya disumbangkan untuk penderita kanker di Sacramento, California saja tetapi ke anak-anak kurang beruntung di berbagai negara seperti Meksiko, Rumania dan Ukraina.
Vera Fuad juga bercerita, saat ia berkunjung ke Rumania ia banyak melihat anak-anak berjalan kaki di udara yang sangat dingin. Karena hal itu yang mendorongnya untuk menyumbangkan rajutannya ke negara tersebut melalui yayasan Firm Foundations Romania.
“Saya pertama kali bertemu Vera sekitar 5 tahun lalu dan suaminya adalah salah satu anggota dari yayasan kami yang bercabang di Amerika Serikat. Sejak itu, Vera telah memberkati kami dengan topi-topi rajutan hasil karyanya dan teman-temannya untuk anak-anak yang tergabung dalam program kami,” jelas Wakil Presiden Yayasan Firm Foundations Romania, Stefanie Vogel.
Negara Eropa lainnya yang mendapatkan bantuan hasil karya Vera adalah Ukraina. Di negara ini, Vera menyumbangkan hasil rajutannya ke anak-anak tentara korban perang.
Dalam membuat topi dan bando rajutan, Vera tidak butuh waktu lama yakni menghabiskan 1 jam 30 menit untuk satu topi dan 30 menit untuk bando.
“Nah, yang lama itu buat matanya, buat mulutnya. Kalau umpamanya buat Minion, matanya yang gede itu bisa mungkin (memakan waktu) satu setengah jam untuk 1 topi. Yang lama itu menjahit manik-maniknya,” tutup Vera yang dikenal hobi fotografi.
Sejauh ini Vera telah menyumbangkan ratusan rajutan untuk anak-anak kurang beruntung ke berbagai negara. Dan mengajarkan kelas merajut di Sacramento. Namun sayangnya, karena pandemi saat ini kelas rajut yang berisikan kurang lebih puluhan peserta ini harus dihentikan.