Vaksinasi COVID-19 tembus rekor dengan mencapai angka 1,3 juta pertama kalinya pada vaksinasi per Sabtu (26/6/2021). Pencapaian ini tercapai lebih awal dari target semula, yakni per Juli 2021.
Seperti yang kita ketahui, vaksinasi COVID-19 tembus rekor ini dikarenakan Kementerian Kesehatan RI sudah tak lagi menerapkan syarat KTP domisili bagi beberapa fasilitas kesehatan pendaftaran untuk vaksin COVID-19. Hal ini dinilai menjadi awal yang baik bagi proses percepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia menurut Menteri Kesehatan Budi Gunandi.
“Secercah berita baik, Indonesia berhasil melakukan 1.3 juta vaksinasi per hari yang dicapai kemarin (Sabtu). Terima kasih untuk TNI/Polri, Pemerintah Daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu,” jelas Budi, pada Minggu (27/6/2021).
“Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus sehingga mengurangi lonjakan kasus dan membawa kita keluar dari pandemi. Salah satu strategi pemerintah adalah mengupayakan ketersediaan vaksin dan mempercepat program vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat terlindungi,” lanjutnya.
Per tanggal 26 Juni, lebih dari 27 juta orang telah diberikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Sementara, setidaknya 13 juta orang telah disuntikkan vaksinasi COVID-19 kedua mereka.
Sejauh ini, upaya untuk ketersediaan stok vaksinasi COVID-19 telah dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut guna menjaga cakupan vaksin tetap di angka 1 juta. Percepatan vaksinasi ini diharapkan menjadi salah satu upaya menekan kasus COVID-19, demi mempercepat terjadinya herd immunity.
Ketentuan vaksinasi COVID-19 bebas KTP domisili berlaku di seluruh pos pelayanan vaksinasi, Unit Pelaksana Teknis di bawah Kemenkes, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), RS Vertikal, Poltekkes, di seluruh Indonesia.
“Jadi, saya undang seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena hanya dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, kita dapat keluar dari pandemi,” tambah Budi.
“Kami akan terus berupaya untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.