Setahun sejak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewajibkan pemberian vaksin Human Papilloma Virus (HPV) atau kanker serviks ke masyarakat, kini ada kabar gembira. Pemerintah akan memberikan vaksin HPV gratis untuk masyarakat Indonesia pada tahun ini.
Sebelumnya, pemberian vaksin HPV masih bersifat pendaftaran mandiri di rumah-rumah sakit dan dikenakan biaya. Harganya tergolong cukup mahal, yakni Rp1,3 jutaan, ada pula Rp800 ribu berupa subsidi. Akhirnya pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksin HPV gratis, dengan prioritas diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar di seluruh wilayah Indonesia.
“Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Tahun ini akan diberikan secara merata di 34 provinsi di Indonesia,” ujar Menkes Budi.
Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi. Vaksin kanker serviks gratis di sekolah-sekolah sudah bisa didapat saat diadakan imunisasi di sekolah. Vaksin pun sudah tersedia di seluruh fasilitas kesehatan.
“Untuk siswi kelas 5 dan 6 SD, (cara mendapatkannya dengan) imunisasi di sekolah-sekolah. Iya sudah tersedia (di seluruh faskes),” kata Nadia kepada Liputan6.com, Selasa (23/5/2023).
Tak hanya kepada anak-anak, ke depannya vaksin HPV gratis juga akan diberikan kepada orang dewasa. Meski begitu, belum ada kepastian waktu kapan vaksinasi HPV dewasa dimulai.
Pentingnya Vaksin HPV
Seperti pernah diulas Sampaijauh.com terkait wacana pemberian vaksin HPV gratis, mengacu data Globocan, Indonesia menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara dan ke 23 di Asia sebagai negara dengan penderita kanker serviks terbanyak. Jumlah kematian akibat kanker serviks mencapai 36.633 kasus.
Selain kanker payudara, kanker serviks yang disebabkan Human Papilloma Virus merupakan faktor utama tingginya angka kematian wanita pada umur 15–44 tahun. Maka harus ada vaksin untuk membantu mencegah masyarakat terserang penyakit paling mematikan di dunia ini. Pemberian vaksin dapat meminimalisir perawatan di rumah sakit karena mencegah terbentuknya sel kanker dalam tubuh seseorang.
Lalu, mengapa vaksin HPV juga diberikan ke anak kelas 5–6 SD? Berdasarkan saran Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pemberian vaksin HPV dilakukan saat anak perempuan berumur 10-13, setara siswa kelas 5 saat vaksin pertama dan kelas 6 saat vaksin kedua.
Vaksin HPV juga dapat diberikan pada anak usia di atas 14 tahun, asalkan belum aktif secara seksual. Pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga dosis dengan jeda enam bulan.
Selain itu, vaksin HPV sebaiknya diberikan kepada orang dewasa yang sudah aktif secara seksual dengan tiga dosis dalam periode enam bulan. Penularan virus HPV bisa terjadi pada pria dan wanita melalui hubungan intim dengan pasangan yang menderita kanker serviks.
Siap-siap buat Sobat yang merasa membutuhkan vaksin ini, ya. Nantikan pemberitahuan selanjutnya.