Kementerian Koperasi dan UKM terus mendukung pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Langkah dukungan ini salah satunya dengan mempertemukan para pelaku UMKM dan penyedia layanan teknologi keuangan (fintech) pada acara UMKM Digital Summit 2023.
Diselenggarakan pada 21 September 2023 di Convention Hall SMESCO Jakarta, UMKM Digital Summit akan menghadirkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan tokoh-tokoh inspiratif berpengalaman di dunia usaha. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang bertujuan menghubungkan pelaku UMKM dengan penyedia platform fintech peer to peer (P2P) lending.
“Fintech sebagai bentuk transformasi di bidang keuangan dalam memberikan solusi akses pembiayaan dapat dimanfaatkan banyak pelaku UMKM. Kami juga akan terus memberikan edukasi kepada UMKM supaya go digital terutama dalam hal keuangan,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam konferensi pers UMKM Digital Summit 2023 di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Selama sehari penuh, sudah sepantasnya kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pelaku industri kecil dan rumahan yang sedang berkembang. Sebagaimana diungkapkan Ketua Bidang Humas AFPI Andi Taufan Garuda Putra, ajang UMKM Digital Summit memudahkan penyaluran dan akses bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM bahkan hingga ke daerah-daerah.
“Pelaku UMKM dapat menghubungkan kebutuhan modalnya dengan pelaku startup fintech lewat event ini,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Taufan menguraikan, ada sejumlah program acara yang memungkinkan kemudahan pembiayaan usaha yang tersaji dalam UMKM Digital Summit 2023. Beberapa di antaranya ialah Get Fund Competition, Get Fund Area, hingga business match making dan kompetisi UMKM berkualitas mumpuni.
Dia menambahkan, keberadaan platform fintech melengkapi peran perbankan, khususnya untuk membuka akses bagi masyarakat yang sedang merintis usaha, memacu semangat usaha musiman, dan memperkaya ragam bisnis UMKM.
Bersaing di Era Digital
Di samping mempermudah akses pembiayaan usaha, UMKM Digital Summit memfasilitasi para pelaku jasa keuangan untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM di era digital.
Terkait itu, Sunu Widyatmoko selaku Sekretaris Jenderal AFPI mengapresiasi pelaku UMKM yang secara aktif bermitra dengan platform fintech P2P landing.
“Kalau Indonesia bisa merangkul usaha-usaha secara digital, maka bank dan pinjaman fintech tak perlu ragu untuk membantu bisnis UMKM,” kata Sunu.
Di samping itu, Kementerian Koperasi dan UKM tengah membangun ekosistem pengembangan UMKM agar memunculkan produk-produk baru sebagai bagian dari rantai pasok industri dalam negeri. Teten mengatakan, Presiden Jokowi telah mengimbau agar hilirisasi produk UMKM ditingkatkan. Di situlah, platform digital diharapkan juga lebih aktif menunjang usaha, khususnya di lini pertanian dan perikanan.
“Nantinya UMKM produknya dapat lebih beragam, tak sebatas produk2 konsumsi, tapi juga setengah jadi yg bisa membantu industri yg lebih besar,” ucap Teten.
Di lingkup Asia Tenggara, kata Teten, Indonesia berpeluang besar menjadi promotor industri pertanian dan perikanan. Dia menguraikan, sejumlah komoditas dalam menjadi sumber pemasukan devisa, antara lain kelapa sawit, nanas, dan pisang. Begitu pun kopi, cumi, dan udang, Indonesia mendominasi ketersediaan yang melimpah.
“Indonesia bisa jadi leader dunia dan ASEAN. Agar persaingan usaha di UMKM bisa naik kelas, perlu keberagaman sektor usaha yang belum digarap lebih luas,” ucap Teten.