Mengetahui manusia memiliki klitoris memang sudah biasa. Namun, pernahkah kamu mengetahui bahwa hewan seperti ular rupanya punya klitoris? Yaps, ular betina punya klitoris sebagai salah satu organ reproduksi memang nyata adanya, Sob!
Dilansir The Guardian, hal ini pertama kali ditemukan dalam jurnal penelitian bertajuk First Evidence of Hemiclitores in Snakes karya Megan Folwell yang diterbitkan melalui laman Proceedings of the Royals Society pada 14 Desember 2022. Dalam studi tersebut, dibuktikan bahwa ular betina memiliki klitoris yang berperan penting dalam reproduksinya.
Folwell menyebutkan bahwa klitoris ular betina terletak pada ekornya. Sejatinya mereka memiliki dua klitoris individu yang dipisahkan oleh jaringan dan tersembunyi di bagian bawah ekor. Organ berdinding ganda ini terdiri dari saraf dan sel darah merah yang konsisten dengan jaringan ereksi.
Dikutip The Scientist, para peneliti di University of Adelaide tersebut untuk pertama kalinya menggambarkan keragaman klitoris ganda melalui sembilan spesies ular. Mereka kemudian menemukan fakta bahwa struktur klitoris menyebar pada tubuh ular dan kemungkinan besar memiliki fungsi vital pada bagian ekor serta bentuk berbeda pada setiap spesies.
Pada studi tersebut, para peneliti kemudian menandai hemiklitoris yang menyoroti jaringan pembuluh darah dan saraf. Bentuknya cenderung tidak mengandung otot, bahkan lembut seperti kolagen.
Melalui penelitian ini, ilmuwan yakin bahwa klitoris pada hewan juga memiliki fungsi untuk mengirimkan sinyal ke otak hewan untuk bersiap sebelum senggama. Tak hanya berlaku pada manusia, ular pun juga seperti itu rupanya, Sob.
Seorang ahli biologi di National University of Salta, Argentina Soledad Valdecantos, dilansir The Guardian, ia mengaku tak terkejut dengan temuan bahwa ular betina punya klitoris, Sob.
“Kehadiran hemiklitoris para reptil sangat umum,” kata Valdecantos.
Penelitian mengenai organ reproduksi pada ular dan reptil lainnya sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1800-an, utamanya pada penis atau yang dikenal dengan hemipenis. Namun untuk organ reproduksi ular betina masih dianggap tabu, Sob. Terakhir kali saat itu, hemiklitoris pada reptil betina sebenarnya sudah ditemukan pada kadal di tahun 1995.
Alasan Penelitian Organ Reproduksi Betina Masih Tabu
Di sisi lain, organ seks ular betina telah ‘diabaikan’ kalau kata peneliti. Artinya bukan berarti organ reproduksi ular betina susah dicari, Sob, namun peneliti selama ini tidak pernah benar-benar berusaha mencarinya.
“Ada kombinasi alat kelamin betina tergolong tabu, para ilmuwan tidak dapat menemukannya, dan khalayak menerima kesalahan pelabelan ular interseks,” terang Megan Folwell, seorang kandidat doktor dan peneliti utama dari jurnal First Evidence of Hemiclitores in Snakes.