Bagi kamu petualang cinta kuliner, mungkin menu satu ini terdengar aneh bin nyeleneh. Ada udang di balik batu perselingkuhan dari Wamena, Papua Pegunungan. Dinamai udang selingkuh, masakan khas Wamena ini menyajikan udang air tawar dengan ukuran capit cukup besar yang berbeda dari jenis udang pada umumnya.
Mengapa dinamai udang selingkuh ya, Sob?
Bentuknya yang setengah udang-setengah kepiting ternyata jadi alasan penyebutan mudah oleh khalayak luas di Wamena dan sekitarnya. Udang selingkuh ini merupakan hasil pembuahan dari indukan udang yang ”berselingkuh” dengan kepiting.
Udang ini hanya dapat ditemukan di perairan lembah Sungai Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Lembah Baliem telah menyimpan kekayaan varietas udang sejak dahulu. Namun, untuk jenis udang selingkuh ini, ada kisah permulaannya.
Seperti dilansir Goodnews from Indonesia, udang selingkuh berawal dari seorang pemandu senior di Wamena menaburkan bibit udang selingkuh di Sungai Baliem pada tahun 1961. Tepatnya di bagian hulu sungai. Sejak saat itulah udang selingkuh berkembang di Sungai Baliem.
Dalam bahasa daerah Wamena, udang disebut dengan udi, sehingga salah satu bahan pokok kuliner khas Tanah Papua itu disebut pula dengan udi selingkuh. Sebagian orang juga menyamakan udang selingkuh dengan lobster air tawar berjenis crayfish atau udang karang dengan capit kepiting berwarna kebiruan. Namun, warna kebiruan itu akan menjadi jingga setelah udang dicuci dan direbus.
Saran Penyajian
Dalam penyajiannya, udang selingkuh biasanya direbus atau digoreng, tetapi warga Papua gemar mengolahnya dengan cara dibakar dengan menambahkan garam saja. Aromanya langsung menggiurkan. Jika Sobat memilih cara penyajian direbus, pilihan bumbunya ialah sambal kecap, buah tomat, dan beberapa sayuran.
Selain itu, aneka resep sajian lain juga dapat menciptakan kelezatan udang selingkuh. Beberapa di antaranya Sobat dapat membalurinya dengan saus mentega, tiram, padang, asam pedas, ataupun saus asam manis.
Hmm.., sajian masakan udang selingkuh terasa benar-benar menggoda selera penikmat kuliner. Meskipun cita rasanya hampir sama dengan menu udang pada umumnya, tekstur udang selingkuh terasa lebih lembut dengan paduan rasa gurih, manis, dan legit.
Menemani sepiring udang selingkuh rebus, biasanya disajikan bersama sayuran kangkung tumis atau bunga pepaya. Ditambah nasi hangat dan kombinasi sambal colo-colo.
Bila bertandang ke Kota Wamena, santapan udang selingkuh sudah pasti wajib masuk sebagai daftar kuliner sembari berjalan-jalan. Seperti dikutip dari Detik Travel, saking terkenalnya, hampir pasti rumah-rumah makan di Kota Wamena dipenuhi pengunjung yang hendak mencicipinya.
Di Rumah Makan Blambangan di Jalan Trikora, Wamena, misalnya. Rasanya yang lezat membuat udang selingkuh juga tergolong mahal. Harga satu porsi seperti yang disajikan RM Blambangan dipatok Rp100.000–Rp300.000 sesuai ukuran.