Penggunaan bahan bakar minyal (BBM) fosil kini mulai dikurangi karena menipisnya pasokan. Sehingga pelaku industri di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Indonesia, berbondong-bondong untuk menghasilkan energi berkelanjutan. Baru-baru ini, tumbuhan kemiri sunan diklaim dapat menjadi calon energi baru pengganti BBM fosil.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry, menjelaskan kalau Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian terus berupaya untuk melakukan inovasi dan riset guna menciptakan energi berkelanjutan.
“Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian terus melakukan riset dan inovasi dalam pengembangan bahan bakar nabati,” paparnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (7/8/2022).
Pada (11/5) tahun 2021, dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Hery Purnobasuki M.Si., Ph.D., sempat merilis artikel populer bertajuk “Analisis Gen FAD2 Tanaman Kemiri Sunan Pohon Beracun Kompetitor Sawit untuk Biodiesel”. Di dalam artikel tersebut, ia memaparkan bahwa minyak nabati kemiri sunan dapat menjadi sumber karbon untuk produksi biodiesel. Ada pula kandungan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), asam linoleat, dan asam alfa-eleostearic yang dapat menurunkan stabilitas oksidasi biodiesel minyak kemiri sunan.
“Minyak kemiri sunan memiliki kemampuan menjadi minyak nabati pengganti solar. Hal ini membuat para periset semakin melirik kemiri sunan, sebagai pengganti kelapa sawit yang dinilai merusak lingkungan,” tuturnya.
Di satu sisi, Fadjry Djufry menjelaskan bahwa tumbuhan kemiri sunan memiliki kelebihan yang menakjubkan, Sobat. Salah satunya adalah bisa tumbuh di lahan marjinal dan beriklim kering ekstrim seperti Nusa Tenggara Timur. Tak sekadar jadi bahan pengganti BBM fosil, tumbuhan kemiri sunan bisa difungsikan sebagai tanaman rehabilitasi dan konservasi, serta mampu menyerap karbon dalam jumlah tinggi.
Eits, nggak hanya itu saja, tumbuhan ini sepertinya diberi ‘mantra’ oleh Tuhan waktu diciptakan. Kemiri sunan juga mampu mereklamasi lahan-lahan bekas tambang, Sobat. Sebab, produk turunan dari pengolahan minyak nabati kemiri sunan akan menghasilkan gliserol, asam lemak bebas, terpentin, dan bahan oleokimia lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.
Karena masuk ke dalam tumbuhan non-edible dan mengandung racun, kemiri sunan nantinya bisa dimanfaatkan sebagai racun bermanfaat untuk pestisida nabati. Di Indonesia, sudah ada merek yang memanfaatkan kemiri sunan untuk menjadi pestisida nabati, lho, bernama Biotris temuan peneliti Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri). Pestisida dari kemiri sunan ini kemudian digunakan sebagai pengendali hama penggerek buah kakao.
Menarik juga, nih, penemuan unik seperti ini, ya? Nggak ada salahnya, dong, kalau semisal nantinya semakin banyak tumbuhan yang berhasil jadi energi baru pengganti BBM fosil. Secara, BBM fosil sudah mau habis, Sobat. Bagaimana menurutmu?