Pada revolusi industri 4.0 mengharuskan bisa menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, berkualitas, menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Oleh karena itu, diperlukan literasi yang dapat mendorong manusia untuk mampu berpikir kritis, menghasilkan sebuah kolaborasi dengan inovasi baru dan kreatif seperti transformasi perpustakaan.
Untuk mewujudkan target tersebut, saat ini masyarakat diuntungkan dengan adanya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Apakah itu?
Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan ruang pemberdayaan masyarakat dan ruang terbuka yang dipersembahkan untuk publik bagi yang ingin menemukan solusi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menurut anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tana Toraja, Kristian H.P Lambe dengan adanya transformasi ini dapat mengubah paradigma mengenai perpustakaan. Dengan demikian, akan lebih muda untuk mengajak masyarakat untuk menjadi lebih berdaya guna dan mampu berdikari.
“Transformasi perpustakaan membuka ruang dan waktu apa itu manfaat perpustakaan,” ujarnya saat menghadiri peresmian gedung fasilitas layanan perpustakaan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Di sisi lain menurut Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi, di revolusi industri 4.0 ini manusia diharuskan hidup lebih cepat. Bahkan, lanjutnya, pintarnya saja rasanya masih tidak cukup jika belum bisa memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar.
Hadirnya transformasi gaya perpustakaan ini menjadi motor penggerak bagi masyarakat. Terlebih mereka akan memiliki dampak besar dari semua sinergi dan kolaborasi, seperti peran eksekutif, legislatif, TNI/Polri, pegiat literasi, penerbit, penulis, hingga duta-duta baca di daerah.
“Kehadiran perpustakaan adalah trigger, motor penggerak masyarakat. Apalagi saat ini dunia sudah memasuki era serba digital akibat dari derasnya laju teknologi informasi dan komunikasi,” jelas Deni.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan Moh. Hasan, wujud trnsformasi perpustakaan dapat meningkatkan kualitas kesejahteraan rakyat.
Selain itu, dari pemerintah Sulsel juga telah mendirikan pojok baca digital hingga penunjukkan beberapa duta baca daerah. Lantaran menurutnya perpustakaan menjadi salah satu infrastruktur layananan guna ciptakan SDM unggul dan berkualitas.