Transformasi digital perbankan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Caranya dengan melalui digitalisasi ekonomi maka bisa menciptakan peluang besar bagi industri keuangan syariah.
Menurutnya, era transformasi digital dalam sebuah ekosistem perlu dikembangkan demi menjaga kelangsungan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Untuk dapat merealisasikan fenomena digital tersebut dapat dilakukan dengan memaksa pelaku ekonomi dan keuangan syariah agar lebih bersaing dalam menyediakan produk layanan terbaik.
Oleh sebab itu, perubahan transformasi digital ini perlu dilakukan oleh para pelaku ekonomi dan keuangan syariah agar lebih kompetitif.
Mengenai hal tersebut pun sebelumnya Ma’ruf Amin dalam rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyatakan dirinya bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.
Tentu untuk merealisasikan cita-citanya pemerintah membantu mempersiapkan empat program, antara lain pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan, dana sosial dan perluasan usaha syariah.
Dalam hal ini Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo turut merespon mengenai industri halal. Ia menyampaikan bahwa pihaknya termasuk bank sentral telah menyiapkan beberapa tahapan untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Salah satu cara yang dilakukan oleh BI dengan mengembangkan ekonomi syariah pada beberapa komunitas, masyarakat atau pondok pesantren yang berkaitan dengan sektor industri. Dan pada kesempatan ini BI memilih untuk fokus megembangkan makanan halal dan pakaian muslim.
Tidak cukup sampai di sana, BI pun juga telah mengadakan pameran busana muslim yang menampilkan produk-produk UMKM Indonesia. Untuk kedepannya dari pihak BI juga akan mencoba untuk berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan.