Korea Selatan masih diliputi duka atas tragedi perayaan Halloween yang menimpa di Itaewon, Seoul pada Sabtu malam (29/10). Akibat dari peristiwa tersebut menyebabkan ratusan orang dinyatakan meninggal dunia, luka-luka hingga dilaporkan hilang.
Pada dasarnya memang perayaan Halloween di Korea Selatan kerap digelar setiap tahun. Namun, selama tiga tahun kemarin sempat absen karena pandemi Covid-19 dan tahun 2022 diselenggarakan kembali. Namun perbedaannya, lonjakan massa pada perayaan Halloween 2022 di daerah Itaewon mencapai 100.0000 orang.
Jumlah lonjakan massa tersebut diketahui berdasarkan dari sumber pemberitaan media lokal Korea. Akibatnya massa pun berdesak-desakan, saling dorong, menghambat lajunya jalan, dan akibatnya banyak korban berjatuhan yang menutupi jalan di gang sempit di dalam kawasan Itaewon.
Dilansir Koreaboo, jumlah korban tragedi Itaewon per 30 Oktober mencapai 154 orang, 132 orang luka-luka, dan 36 orang diantaranya masih dalam kondisi kritis. Korban tewas akibat peristiwa ini terdiri 11 orang di usia remaja, 103 orang dalam usia 20 tahun, 30 orang pada usia 30 tahun, 8 dari mereka berusia 40, satu diantaranya berusia 50 tahun, dan satu orang lagi belum diketahui.
Selain warga Korea, dalam peristiwa kerumunan yang terjadi di Itaewon ini juga memakan korban dari warga negara asing. Sejauh ini ada 26 WNA yang tewas, diantaranya 5 orang berasal dari Iran, 4 orang dari China, 4 dari Rusia, 2 orang dari Amerika Serikat, 2 orang dari Jepang, satu diantaranya berasal dari Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka.
Kebanyakan para korban yang dinyatakan tewas ini karena henti jantung (cardiac arrest). Mengutip AFP, petugas medis bersama-sama dengan warga sekitar memberikan pertolongan pertama berupa tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation) pada korban yang berjatuhan di jalan. Akibatnya perayaan Halloween tahun ini menjadi tragedi mematikan terbesar yang pernah terjadi di Korea Selatan.
Atas tragedi nahas yang menimpa Itaewon, Yoon Seok Yeol selaku Presiden Korea Selatan mendeklarasikan masa berkabung nasional untuk korban kerumunan Itaewon dan menyatakan kawasan Itaewon sebagai zona bencana. Tak lupa Presiden Korea Selatan juga menyampaikan belasungkawa terhadap korban kerumunan tersebut.
“Ini benar-benar tragis. Sebuah tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi di jantung kota Seoul kemarin malam,” ujarnya.
Selain itu, Presiden Korea Selatan Yoon Seok Yeol mengumumkan bahwa masa berkabung nasional hingga 5 November 2022 mendatang. Ia juga memerintahkan agar melakukan pengibaran bendera setengah tiang di gedung-gedung pemerintahan, dan sejumlah kantor publik, termasuk di antaranya Seoul Plaza dan Itaewon Plaza.