Selain tradisi potong gigi dan tumpek wariga, Bali juga memiliki tradisi unik lainnya yaitu tradisi Ngerebeg. Tradisi yang datang dari Desa Tegallalang ini sangat berwarna-warni. Ya, karena peserta yang mengikuti tradisi Ngerebeg ini merias diri dengan berbagai warna dari mulai melukis badan hingga memakai aksesori.
Tujuan Tradisi Ngerebeg
Mengapa diadakan Tradisi Ngerebeg? Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Ngerebeg adalah simbol hadirnya Bhutakala dalam diri manusia. Bhutakala harus dinetralisir dan dienyahkan dari dalam diri.
Jadi Tradisi Ngerebeg umumnya untuk menghilangkan sifat buruk di diri manusia dan juga menetralisir pengaruh negatif yang ada di lingkungan Desa Tegallalang. Tradisi ini juga menjadi bagian dari prosesi Nyadnya di Pura Duur Bingin, Tegallalang.
Peserta Ngerebeg Merias Diri
Pada Tradisi Ngerebeg, peserta yang terdiri dari anak-anak maupun orang dewasa menghias wajah dan tubuh mereka dengan berbagai warna dan juga barang-barang seperti pelepah busung (janur), pelepah daun jaka (aren), lelonek, kober (bendera suci), dan penjor sampai terlihat seram. Karena sifat buruk manusia menurut kepercayaan ada 6, maka topeng atau riasan yang dipakai harus mewakili sifat-sifat buruk ini.
Setelah merias diri masing-masing, peserta tradisi Ngerebeg yang berasal dari seluruh krama dari 7 banjar adat di desa Pakraman Tegallalang akan berkumpul di Pura Duur Bingin. 7 banjar adat di Desa Tegallalang diketahui ada Banjar Gagah, Banjar Pejeng Aji, Banjar Tegallalang, Banjar Tegal, Banjar Tengah, Banjar Penusuan, dan Banjar Tri Wangsa.
Prosesi Tradisi Ngerebeg
Lalu mereka akan melakukan persembahan paica alit yaitu krama nunas ajengan (mohon makanan) berupa nasi berisi lawar yang langsung dinikmati bersama di halaman Pura Duur Bingin.
Kalangan krama dewasa juga akan menghaturkan sesaji di setiap pura dan setra (kuburan) yang dilewati dalam prosesi Ngerebeg. Tradisi Ngerebeg diakhiri dengan peserta Ngerebeg kembali ke areal Pura Duur Bingin sedangkan para Pengayah, sebutan untuk yang khusus berdandan menyeramkan, berjalan mengelilingi desa.
Tradisi Ngerebeg Selalu Dinanti Wisatawan
Tradisi Ngerebeg yang semula dilakukan mandiri oleh masyarakat Bali kemudian menjadi selalu dinanti-nantikan oleh para wisataan yang sedang berkunjung. Tradisi Ngerebeg ini dilaksanakan sehari menjelang Karya Piodalan setiap 210 hari sekali di Pura Duur Bingin dan juga Ritual ini juga selalu dilaksanakan pas saat rahina Pegat Uwakan pada Buda Kliwon Pahang.