Sebentar lagi umat Muslim akan menyambut Bulan Suci Ramadan. Dan di Indonesia, khususnya Pulau Sumatra, setiap umat Muslim ternyata memiliki ragam tradisi menyambut Ramadan yang unik dan khas, lho, Sobat SJ.
Ragam tradisi unik penyambutan Ramadan yang ada di Pulau bagian barat Indonesia ini diwarnai dari memasak bersama, menyucikan diri hingga perlombaan. Penasaran apa saja? Simak artikel di bawah ini!
1. Meugang di Aceh
Di bagian barat Indonesia, tepatnya di Aceh, ada namanya tradisi Meugang. Yaitu pemotongan hewan dalam jumlah besar dan kemudian dagingnya dibagikan kepada warga sekitar. Biasanya hewan yang disembelih adalah sapi atau kambing. Tradisi ini diketahui telah dilakukan sejak Kerajaan Aceh 1607-1636 Masehi.
2. Punggahan di Sumatra Utara
Jika di Aceh, tradisi menyambut Ramadan adalah dengan menyembelih kambing atau sapi. Nah, untuk wilayah Sumatera Utara juga ada kegiatan yang serupa, bernama tradisi Punggahan. Perbedaan Punggahan dengan tradisi Meugang di Aceh adalah hanya masyarakat Sumatra Utara menyembelih kerbau atau lembu dimulai dari 32 hari sebelum Ramadan.
3. Malamang di Sumatra Barat
Bergeser ke Provinsi sebelahnya yaitu Sumatra Barat, ada tradisi yang dinamakan Malamang. Pada tradisi ini masyarakat akan bersama-sama memasak lemang yang terbuat dari penggabungan beras ketan putih dan santan, lalu dimasukkan ke dalam bambu. Tujuannya adalah untuk mempererat silaturahmi menyambut datangnya bulan Ramadan.
4. Jalur Pacu di Riau
Masyarakat Riau di Sumatra punya tradisi unik dalam menyambut Ramadan. Mereka akan melakukan perlombaan! Ya, perlombaan mendayung dengan perahu berbahan kayu pohon ini dilakukan tiap tahunnya di Sungai Batang Kuantan.
5. Balimau di Masyarakat Minangkabau dan Bangka Belitung
Balimau adalah tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Minangkabau. Pada tradisi ini biasanya masyarakat Minangkabau akan melakukan kegiatan mandi dengan air jeruk nipis guna menyucikan diri sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi serupa diketahui juga dilakukan oleh masyarakat Bangka Belitung.
6. Ziarah Kubro di Palembang
Kegiatan ziarah ini agak berbeda dari ziarah yang kerap dilakukan umat Muslim sebelum puasa. Karena, pada tradisi ini biasanya dilakukan dalam pawai dengan para peziarah yang mengenakan pakaian serba putih, menuju sejumlah titik ziarah di Palembang. Tradisi ini pun berlangsung selama 3 hari berturut-turut
7. Belangiran di Lampung
Ada satu lagi tradisi penyucian diri sebelum memasukk bulan puasa seperti Balimau, yaitu Belangiran yang dilakukan oleh masyarakat Lampung.
Yang berbeda dalam proses penyucian diri ini adalah akan ada 10 pasang muda-mudi yang membawa seperangkat alat ritual yang berisikan kembang tujuh rupa, daun pandan setanggi serta air suci dari kaki gunung Bertung dan Merang. Ada juga setangkai padi yang sudah mengering.
Kemudian mereka akan membasuh muka dengan campuran abu merang dan menyirami satu sama lain. Tradisi ini bertujuan agar umat Muslim bisa menjalankan puasa dengan lancar, khusyuk dan tanpa rintangan.